Salah seorang pegawai PT Telkom Indonesia Persero Tbk diketahui meninggal dunia di usianya yang ke 50 tahun. Almarhum meninggal dunia di RS Dr Hafidz, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dan telah dipastikan positif corona.
Apa saja fakta-fakta baru yang terungkap?
1. Istri dan anak dari almarhum tersebut juga positif virus corona. Hal ini sudah dibenarkan oleh dr Alamsyah sebagai Jubir Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 di Kabupaten Bekasi.
2. Kini keduanya sudah berada di rumah sakit rujukan untuk penanganan virus corona. Mereka dibawa ke RSUP Hasan Sadikin, Bandung.
3. Alamsyah juga menjelaskan bahwa para tetangga pasien positif virus corona telah diberitahu mengenai hal ini, namun untuk warga sekitar memilih tidak mengungsi ke tempat lain.
4. Di Kabupaten Bekasi sendiri, sudah ada sekitar 40 orang yang berada dalam status Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 12 orang.
5. Sebelumnya, pegawai telkom yang meninggal dunia tersebut dinyatakan negatif namun setelah diperiksa lebih lanjut ternyata positif virus corona.
Social Distancing Measures
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan diketahui meminta untuk masyarakat agar bisa melakukan Social Distancing Measures atau dengan kata lain adalah menjaga jarak sosial untuk tindakan pencegahan non-farmasi penyebaran dari virus corona.
Mengenai caranya adalah dengan meminimalisir kontak langsung antar manusia agar menjaga jarak tertentu. Beberapa diantaranya seperti berjabat tangan, pelukan, bergandengan tangan, atau kontak fisik lainnya.
Apakah Social Distancing Efektif?
Seperti informasi yang didapatkan Fakta.id mengenai Social Distancing merupakan sebuah praktik kesehatan yang mempunyai tujuan agar bisa mencegah orang sakit lewat kontak fisik dengan jarak tertentu untuk mengurangi peluang dari penularan sebuah penyakit.
Social Distancing ini pun dianggap dapat mengurangi risiko penyebaran virus corona karena bisa menular dari manusia ke manusia lewat droplet atau partikel air liur saat penderita bersin atau batuk.
Implementasi Social Distancing
Untuk bentuk dari social distancing sendiri bisa dilakukan secara individu atau kebijakan dari pemerintah, misalnya dengan tidak mengunjungi tempat keramaian seperti food court, pusat perbelanjaan, acara kerumunan, berwisata, ruang publik dan tempat lainnya.
Ada pula untuk yang lebih individual adalah dengan cara menjaga jarak sekitar 1-2 meter dengan orang lain. Dengan jarak seperti ini, tentu saja kita tidak boleh melakukan kontak fisik, misalnya berjabat tangan atau pelukan.
Mengenai kebijakan dari pemerintah, contohnya seperti penutupan ruang publik, pembatasan transportasi massal, dan lain sebagainya. Misalnya saja seperti yang dilakukan oleh pemerintah untuk menutup Ragunan, Monas, Ancol, TMII, dan beberapa tempat lainnya.
Penerapan Social Distancing
Untuk penerapan dari social distancing ini sudah dinyatakan berhasil menurut studi yang pernah dilakukan oleh peneliti pada tahun 2007 yang mengacu pada pandemi influenza Spanyol pada tahun 1918.
Studi tersebut mengemukakan bahwa kota-kota di Spanyol mempraktekkan social distancing seperti membuat larangan pertemuan di tempat publik hingga menutup sekolah. Kebijakan ini berhasil menekan tingkat kematian secara signifikan.