Apa sebenarnya agama Baha'i dan sejarahnya serta perbedaannya dengan Islam?
Mungkin ada dari kalian yang pernah mendengar tentang agama Baha'i? Kali ini, Fakta.id akan merangkum tentang apa itu agama Baha'i, sejarahnya, dan juga perbedaannya dengan agama Islam.
Apa itu Agama Baha'i?
Agama Baha'i adalah agama dunia yang mengajarkan kesatuan umat manusia, kesetaraan gender, perdamaian dunia, dan keadilan sosial. Agama ini didirikan pada abad ke-19 oleh Bahá'u'lláh di Persia (sekarang Iran) dan mengakui semua agama yang ada sebagai bagian dari kebenaran ilahi yang sama. Pengikut Baha'i beriman kepada Tuhan yang satu dan menyatakan bahwa semua agama yang diajarkan para nabi adalah bagian dari rencana yang sama untuk membawa manusia ke depan. Mereka percaya bahwa Bahá'u'lláh adalah nabi terakhir yang diutus oleh Tuhan dan membawa pesan penting bagi umat manusia di masa kini. Agama Baha'i juga mengajarkan pentingnya pendidikan, kerja sama antar bangsa, dan pemenuhan hak asasi manusia.
Sejarah Agama Baha'i
Agama Baha'i bermula pada pertengahan abad ke-19 di Persia (sekarang Iran) oleh seorang pemimpin spiritual bernama Mirza Husayn-Ali Nuri, yang kemudian dikenal sebagai Baha'u'llah. Sebelum menjadi pendiri agama Baha'i, Baha'u'llah terlebih dahulu menjadi pengikut agama Babi.
Pada tahun 1863, Baha'u'llah mengalami pengalaman ilahi yang ia klaim sebagai wahyu dari Tuhan. Dalam wahyu tersebut, ia diberitahu bahwa ia adalah nabi terakhir yang diutus oleh Tuhan dan membawa pesan penting bagi umat manusia. Setelah pengalaman tersebut, Baha'u'llah memulai misi dakwahnya dan menyebarluaskan ajaran-ajarannya.
Namun, karena klaim-klaimnya yang kontroversial, Baha'u'llah dan pengikutnya sering menjadi sasaran penganiayaan dan diskriminasi dari pihak otoritas Persia. Pada tahun 1868, Baha'u'llah diasingkan ke Akko, sebuah kota di Palestina yang saat itu dikuasai oleh Kesultanan Utsmaniyah.
Meskipun diasingkan, Baha'u'llah terus menyebarkan ajaran-ajarannya dan menulis surat-surat yang kemudian disebarkan ke seluruh dunia. Baha'u'llah juga menetapkan struktur organisasi dan hierarki pengikutnya, yang menjadi dasar dari struktur organisasi Baha'i hingga saat ini.
Setelah kematiannya pada tahun 1892, kepemimpinan agama Baha'i dilanjutkan oleh putranya, Abdu'l-Baha. Abdu'l-Baha juga meneruskan misi dakwah ayahnya dan mengunjungi Amerika Utara dan Eropa pada awal abad ke-20 untuk menyebarkan ajaran Baha'i.
Setelah kematiannya pada tahun 1921, kepemimpinan agama Baha'i dilanjutkan oleh cucunya, Shoghi Effendi, yang menjabat sebagai kepala agama hingga kematiannya pada tahun 1957. Setelah kematiannya, kepemimpinan agama Baha'i dipilih oleh Majelis Internasional Baha'i, badan tertinggi dalam agama Baha'i.
Perbedaan Agama Baha'i dan Islam
Meskipun Agama Baha'i dan Islam memiliki beberapa kesamaan dalam keyakinan dan praktik mereka, ada juga beberapa perbedaan yang signifikan antara keduanya. Berikut adalah beberapa perbedaan antara Agama Baha'i dan Islam:
1. Sumber Kitab Suci
Agama Islam memiliki Al-Qur'an sebagai sumber utama ajarannya, sementara Agama Baha'i memiliki Kitab Suci Baha'i, yang terdiri dari tulisan-tulisan Baha'u'llah, Abdu'l-Baha, dan Shoghi Effendi.
2. Konsep tentang Tuhan
Agama Islam mengajarkan bahwa Tuhan itu tunggal, sementara Agama Baha'i mengajarkan bahwa Tuhan adalah satu-satunya keberadaan yang sejati, dan pengikutnya percaya pada manifestasi-manifestasi Tuhan yang telah muncul dalam sejarah.
3. Konsep tentang nabi terakhir
Agama Islam mengajarkan bahwa Muhammad adalah nabi terakhir, sementara Agama Baha'i mengajarkan bahwa Baha'u'llah adalah nabi terakhir yang diutus oleh Tuhan.
4. Peran perempuan
Agama Islam mengajarkan bahwa perempuan dan laki-laki sama-sama dihadirkan oleh Tuhan, tetapi ada beberapa perbedaan dalam hak-hak dan tanggung jawab yang diberikan kepada mereka. Agama Baha'i mengajarkan kesetaraan gender penuh dan menganggap perempuan dan laki-laki sama-sama penting dalam membangun dunia yang lebih baik.
5. Penggunaan hukum syariah
Agama Islam mengajarkan bahwa hukum syariah harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sementara Agama Baha'i tidak memiliki sistem hukum formal dan mengajarkan penggunaan akal dan keterampilan untuk mencapai keadilan sosial.
Ini hanya beberapa perbedaan antara Agama Baha'i dan Islam, dan terdapat banyak lagi perbedaan dan kesamaan yang dapat ditemukan dalam masing-masing agama.