Presiden Jokowi diketahui telah menggulirkan arahan untuk bisa melakukan rapid test guna menghadapi penyebaran virus corona yang semakin membuat khawatir masyarakat. Berapa biaya rapid test corona yang disuruh oleh Jokowi?
1. Rapid test diketahui melibatkan banyak rumah sakit, baik yang dimiliki oleh pemerintah, pemda, TNI, polri, swasta, BUMN, hingga lembaga riset dan perguruan tinggi.
2. Rapit test sendiri merupakan salah satu cara untuk mendeteksi secara cepat virus-virus seperti corona yang saat ini tengah mewabah.
3. Cara kerja rapid test akan mendeteksi virus yang aktif dan mempunyai material genetika berupa DNA atau RNA. Pada virus corona sendiri, material genetiknya ialah RNA. Mengingat rumitnya pendektesian virus corona, sepertinya biaya rapid test tidaklah murah.
4. Rapid test mempunyai sistem kerja yang tidak sama dengan RT-PCR. Virus corona diketahui tak hidup di dalam darah, seseorang yang terinfeksi akan membentuk sebuah antibodi dan disebut immunoglobulin. Inilah yang akan dideteksi oleh rapid test.
5. Sederhananya, RT-PCR akan mendeteksi keberadaan virus, sedangkan untuk rapid test bakal mendeteksi apakah orang tersebut pernah tertular atau tidak.
6. Cara kerja dari RT-PCR harus dilakukan di laboratorium dengan tingkat standar biosafety di level tertentu, sedangkan untuk rapid test jauh lebih cepat karena bisa dilakukan di mana saja. Tentu saja hal ini mungkin akan membuat biaya rapid test lebih murah.
7. Rapid test hanya membutuhkan wakut sekitar 15 menit untuk mengetahui hasilnya seseorang terjangkit virus corona atau tidak.
8. Sebagai patokan saja, rapid test dipercaya lebih murah jika dibandingkan dengan RT-PCR. Sedangkan untuk biaya pemeriksaan PCR dipatok sekitar Rp1,5 juta per-orang. Jadi bisa disimpulkan untuk biaya rapid test akan berkisar dibawah Rp1,5 juta per-orangnya.
