Sebagai salah satu unsur yang hampir selalu ditemui di kehidupan sehari-hari, nyatanya bunyi merupakan sesuatu bersifat cukup kompleks jika dipelajari. Pasalnya, dari jenisnya saja terdapat tiga macam dengan karakter berbeda-beda.
Bunyi atau suara mempunyai sifat tertentu dan juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah pada teknologi USG. Anda bisa menyimak seluruh pembahasan kali ini agar lebih paham terkait energi tersebut.
Pengertian Suara
Untuk memahami salah satu jenis energi ini, terdapat beberapa pengertian yang perlu dipelajari terlebih dahulu. Dengan begitu, nantinya Anda akan jauh lebih mudah dalam mengerti secara lebih luas, mulai dari apa saja sumber, sifat, aplikasi, dan sebagainya.
1. Apa itu bunyi?
Bunyi merupakan energi berupa getaran yang dapat menghasilkan gelombang dengan sifat tertentu. Beberapa gelombang ini dapat ditangkap oleh indra pendengaran manusia. Akan tetapi, beberapa jenis lain hanya bisa ditangkap menggunakan alat bantu atau makhluk hidup lainnya seperti kelelawar, lumba-lumba, dan sebagainya.
Suara tidak hanya berasal dari alat musik saja, melainkan hampir semua getaran dapat memicunya. Sebagai contoh, angin berembus pun dapat menghasilkan gelombang. Selain itu, masih ada banyak contoh lainnya seperti detak jam, gesekan daun, objek jatuh, dan lain-lain.
2. Pengertian sumber suara
Satu hal yang berkaitan erat dengan energi tersebut adalah sumber atau asal produksi. Seperti penjelasan sebelumnya, sumber tidak hanya berupa alat musik saja, melainkan getaran yang terjadi pada seluruh objek seperti gesekan, benturan, hingga tiupan.
Bahkan, suara manusia atau binatang pun muncul dari getaran antara beberapa organ tubuh dengan sistem sedemikian rupa. Pada umumnya, suara akan terdengar lebih keras ketika semakin dekat dengan sumber, begitu juga sebaliknya.
Beberapa Istilah Terkait
Sebelum membahas lebih lanjut seperti sifat dan aplikasinya, Anda perlu memahami beberapa istilah yang masih terkait dengan energi ini. Pasalnya, istilah tersebut memang juga kerap ditemui dan berkaitan.
1. Nada
Nada merupakan suara yang memiliki getaran per detik sama dan teratur. Oleh karena itu, Anda akan mendengarnya merdu di dalam telinga. Contoh paling mudah dari nada adalah yang dihasilkan dari berbagai alat musik seperti harmonika, gitar, piano, dan lain-lain.
2. Desah
Dapat dikatakan desah adalah kebalikan dari nada. Jadi, desah tidak mempunyai frekuensi yang teratur. Beberapa contoh desah antara lain keramaian orang, angin, hujan, kontak benda, dan ombak. Oleh sebab itu, desah sering ditemui di kehidupan sehari-hari.
3. Gema
Ketika berbicara atau berteriak di tempat tertentu, mungkin Anda akan mendengar pantulan suara sesaat setelah dikeluarkan. Hal tersebut merupakan fenomena gema, yakni pemantulan dari sumber beberapa saat setelah diucapkan. Biasanya fenomena ini terjadi pada tebing atau gedung-gedung tinggi.
4. Gaung
Gaung sebenarnya hampir mirip dengan gema. Hanya saja, karena jarak objek seperti dinding atau lantai cukup dekat, maka pantulan hanya akan terdengar sebagian saja. Anda akan kerap mengalami fenomena ini ketika berada di sebuah gedung atau ruangan.
Sifat-Sifat Bunyi
Dalam dunia fisika, bunyi mempunyai beberapa sifat yang membedakannya dengan energi atau gelombang lain. Berikut adalah sifat-sifat tersebut.
1. Dapat dipantulkan
Di bagian sebelumnya, Anda sudah mengenal istilah gema dan gaung. Fenomena tersebut merupakan salah satu wujud sifat energi ini yakni dapat dipantulkan. Pemantulan terjadi karena terdapat gelombang longitudinal ketika merambat ke medium lain.
2. Dapat merambat
Selain dipantulkan, bunyi juga bisa merambat melalui berbagai jenis zat, baik itu gas, padat, maupun cair. Hal tersebut dikarenakan suara akan menjadi gelombang. Fenomena ini menyebabkan manusia bisa mendengarkan dengan mudah dari berbagai medium.
Di bangku sekolah dasar, biasanya guru akan melakukan eksperimen kecil untuk membuktikan sifat ini. Sebagai contoh, siswa akan diminta membuat telepon kabel dengan cara menghubungkan dua cup menggunakan tali.
Satu siswa akan diminta berbicara melalui satu cup, sedangkan siswa lain mendengarkan lewat cup lainnya. Dari percobaan tersebut, pendengar bisa menangkan apa yang dikatakan karena gelombang akan merambat melalui tali.
3. Mempunyai kecepatan rambat
Secara kasat mata, mungkin Anda tidak akan bisa melihat bagaimana energi tersebut merambat dari sumber hingga sampai ke organ pendengaran. Meski begitu, energi ini mempunyai kecepatan rambat. Besarnya kecepatan tersebut tergantung dari mediumnya, apakah itu air, benda padat, atau udara.
4. Dapat diserap
Dalam kasus tertentu, manusia mungkin membutuhkan perlindungan dari distraksi suara yang mengganggu. Itulah sebabnya beberapa ruangan terdapat peredam berupa busa, kain tebal, atau bahan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa bunyi dapat diserap.
5. Dapat dibiaskan
Pernah mengalami fenomena ketika suara benda terdengar lebih keras di malam hari? Beberapa contohnya adalah suara detik jam, petir, atau bintang di sekitar. Fenomena tersebut merupakan bukti bahwa bunyi dapat dibiaskan karena di siang hari suhu udara di atas lebih rendah, sementara di malam hari adalah sebaliknya.
Jenis-Jenis
Secara umum, terdapat tiga jenis bunyi yang bisa ditemui, yakni infrasonik, audiosonik, dan ultrasonik. Berikut adalah penjelasan beserta sifat-sifatnya.
1. Infrasonik
Pertama adalah infrasonic, yakni gelombang suara yang sangat rendah. Oleh karena itu, pendengaran manusia normal akan kesulitan menangkapnya atau bahkan tidak dapat didengar sama sekali. Infrasonik mempunyai frekuensi di bawah 20 Hz, yakni di bawah batas pendengaran manusia.
Beberapa contoh infrasonik antara lain halilintar, getaran mesin yang sangat kuat, gempa bumi, dan lain-lain. Meski begitu, ada makhluk hidup dengan kemampuan mendengarnya seperti merpati, jangkrik, dan gajah.
Bunyi ini kerap diaplikasikan untuk berbagai keperluan manusia. Salah satu contoh penggunaannya adalah seismometer yang berfungsi menangkap bunyi dengan frekuensi rendah sebagai media antisipasi terjadinya gempa bumi.
2. Audiosonik
Secara sederhana audiosonik adalah bunyi yang dapat didengar oleh sistem pendengaran manusia, yakni memiliki frekuensi antara 20 hingga 20.000 Hz. Ada cukup banyak contoh audiosonik seperti alat musik, hujan, orang berbicara, dan sebagainya.
Meski begitu, kemampuan manusia dalam menerimanya juga berbeda-beda. Misalnya, seiring bertambahnya usia, mungkin jangkauan frekuensi di atas akan semakin menyempit sehingga tidak dapat mendengar suara yang dapat didengar oleh orang lain.
3. Ultrasonik
Jenis yang terakhir adalah ultrasonik, yakni kebalikan dari infrasonic. Frekuensi ultrasonik berada di atas 20.000 Hz sehingga tidak dapat didengar oleh manusia. Akan tetapi, beberapa hewan memiliki kemampuan mendengarkan bahkan memproduksi sebagai media komunikasi seperti lumba-lumba atau kelelawar.
Aplikasi ultrasonik dalam teknologi sangat banyak, salah satu yang paling populer adalah penerapan dalam USG atau ultrasonography. Teknologi tersebut digunakan untuk memeriksa organ tertentu seperti rahim pada ibu hamil.
Selain itu, ada juga aplikasi lain seperti sonar atau Sound Navigation and Ranging. Sonar merupakan teknik menjalarkan bunyi di dalam air untuk mendeteksi objek atau kendaraan lainnya. Terapi ultrasonik juga merupakan bentuk penerapan khususnya dalam mengobati penyakit tertentu seperti terkilir atau gangguan sendi.
Dari penjelasan di atas, bisa dikatakan bahwa bunyi merupakan salah satu energi yang cukup kompleks, baik dari segi sifat maupun penerapannya. Mengingat energi ini selalu berdampingan dalam kehidupan sehari-hari, maka tidak ada salahnya untuk mempelajarinya lebih dalam.
Bahkan, bukan tidak mungkin di waktu mendatang akan ada berbagai penemuan menarik berkaitan dengan bunyi dalam bidang teknologi. Oleh karena itu, sampai saat ini penelitian dan eksperimen masih terus mengalami pengembangan.