Ijazah merupakan suatu sertifikat penting penanda kelulusan dari berbagai jenjang pendidikan. Artikel ini akan mengulas contoh ijazah beserta cara pembuatannya.
Jika Anda merupakan seorang guru yang kerap mendapatkan tugas untuk membuat ijazah kelulusan peserta didik, maka contoh ijazah yang benar perlu diketahui. Dengan mengetahui hal tersebut, ijazah akan tertulis sesuai peraturan pemerintah dan ketentuan umum.
Ijazah merupakan dokumen yang sangat krusial dan digunakan sebagai penanda jika peserta didik telah berhasil lulus dari suatu jenjang pendidikan. Mulai dari PAUD hingga kuliah bisa memperoleh ijazah. Dalam artikel ini, Anda akan disuguhkan contoh dari ijazah SD hingga SMA.
Keberadaan penjelasan ini diharapkan agar Anda bisa memahami lebih banyak mengenai contoh dari ijazah beserta cara dalam pembuatannya. Apabila telah mengetahuinya, maka ke depannya Anda akan dapat mencetak ijazah untuk peserta didik dengan mudah.
Contoh Ijazah SD, SMP dan SMA
Isi ijazah dari setiap jenjang pastinya terdapat beberapa hal yang berbeda. Sama halnya dengan ijazah SD, SMP, maupun SMA yang mempunyai salah satu aspek yang membedakannya. Tentunya hal ini perlu dimengerti oleh akademisi agar bisa memahami perbedaannya.
Namun, selain terdapat perbedaan, pada setiap ijazah juga memuat beberapa ketetapan yang sama dari Kementerian Pendidikan. Hal tersebut telah disepakati bersama dan harus digunakan oleh seluruh sekolah di Indonesia. Ketetapan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
- Adanya lambang negara yaitu Garuda di dalam lingkaran yang berdiameter 20 mm.
- Ditulis ataupun dicetak dengan tinta yang kasat mata dan mengeluarkan warna merah apabila disinari ultraviolet.
- Isi ijazah mempunyai tujuh digit nomor seri blanko yang bertinta hitam dan tak mudah luntur dari air ataupun zat lainnya.
- Selain itu, ketetapan lainnya adalah ijazah harus memuat kode penerbitan, SPK, satuan pendidikan, kurikulum, dan sebagainya.
- Terdapat hologram pada sebelah kiri di bagian bawah ijazah dengan warna silver dan merah.
- Menampakkan logo KEMENDIKBUDRISTEK yang berwarna hitam dan butih apabila difotokopi.
Di atas merupakan ketentuan umum dari Kementerian Pendidikan untuk penulisan dan pencetakan ijazah. Selanjutnya adalah ketentuan yang lebih spesifik dari setiap jenjang yang dimulai dari SD, SMP, hingga SMK atau SMA. Simak contoh berikut:
1. Jenjang SD
Pendidikan formal yang paling dasar adalah SD, peserta didik yang lulus pada jenjang ini pun akan diberikan ijazah. Dengan adanya ijazah tersebut, murid lulusan SD akan dapat mendaftar ke jenjang berikutnya yaitu SMP.
Dalam penulisan ijazah untuk jenjang pendidikan SD, pada halaman awal maupun belakang tidak banyak yang perlu dicantumkan. Hal tersebut dikarenakan mata pelajaran SD terbilang lebih sedikit dibandingkan SMP dan SMA. Beberapa hal yang perlu dimasukkan dalam ijazah SD adalah sebagai berikut:
- Nama siswa ditulis dengan huruf kapital dan harus disamakan dengan akta kelahiran.
- Tempat beserta tanggal lahir juga harus disamakan pula dengan akta kelahiran.
- NISN wajib diikutsertakan.
- Tabel nilai ditaruh di bagian akhir atau belakang.
- Foto peserta didik ditempelkan di bagian depan dan berukuran 3x4.
- Ketentuan lainnya juga mengikuti aturan dan UU yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam pembuatan ijazah kelulusan.
Usai mengetahui apa saja ketentuan penulisan ijazah untuk SD, berikutnya Anda akan disuguhkan dengan ketentuan jenjang SMP. Ketentuan di setiap jenjangnya tidak memiliki perbedaan yang terlalu signifikan. Mari simak penjelasan berikut:
2. Jenjang SMP
Contoh berikutnya adalah untuk jejang SMP, di mana pada jenjang ini mata pelajaran akan lebih banyak dibandingkan dengan SD. Inti dari setiap ijazah kelulusan sebenernya sama, yaitu menerangkan bahwa peserta didik tersebut telah lulus dari masa pendidikan.
Adanya ijazah SMP ini membuktikan bahwa peserta didik telah lulus dari jenjang SMP yang telah ditempuh selama tiga tahun. Anda bisa menambahkan beberapa hal penting yang bisa disimak dalam ulasan berikut:
- Peraturan penulisan nama, NISN, TTL, dan lainnya harus menyesuaikan dengan peraturan Kementerian Pendidikan.
- Nama dari satuan pendidikan terkait sesuai dengan nomenklatur.
- Nilai hasil akhir ujian maupun dalam ujian pendidikan kesetaraan perlu ditulis dari skala 0-100 yang membulatkan dua angka belakang koma.
- Foto, tanda tangan kepala satuan pendidikan yang bersangkutan, beserta stempel harus dimasukkan dalam ijazah.
Ketetapan penulisan dalam jenjang ini tidak mempunyai perbedaan yang amat jauh dari jenjang SD. Anda bisa memhami ketentuan di atas dengan seksama. Selain itu, Anda juga bisa membaca ketentuan umum atau peraturan sahnya tentang penulisan melalui website Kementerian Pendidikan.
Pastikan untuk mengecek data murid yang akan ditulis ke dalam ijazah terlebih dahulu. Pasalnya, jika ijazah sudah dicetak maka tak akan bisa dirombak ulang dan ijazah tersebut akan digunakan di masa mendatang untuk keperluan pendidikan maupun pekerjaan.
Oleh karena itu, penulisan ijazah yang benar akan memudahkan proses pendaftaran pendidikan ataupun melamar pekerjaan. Lain halnya jika terdapat kesalahan dalam penulisan di ijazah seperti contoh nama peserta didik, maka akan sedikit sulit untuk memproses hal tersebut.
3. Jenjang SMA atau SMK
Contoh ijazah berikutnya adalah untuk jenjang SMA atau SMK yang juga penting untuk disimak. Pada jenjang ini, biasanya mata pelajaran akan bertambah dikarenakan terdapat jurusan peminatan dari setiap peserta didik. Inilah ketentuan khususnya:
- Jika peserta didik berasal dari SMALB, SMKLB, maupun jenjang pendidikan lainnya yang berstatus Luar Biasa perlu mencantumkan jenis dari kekhususannya.
- Menuliskan nama kompetensi keahlian yang dipilih peserta didik.
- Pada kolom informasi nilai di jenjang SMA, diperlukan tambahan informasi tentang mata pelajaran Lintas Minat, Pendalaman Minat, atau Informatika.
Ketiga jenjang di atas mempunyai kesamaan yang sama untuk hal dasar seperti ketentuan penulisan nama, NISN, TTL, dan sebagainya. Ketentuan tetap tersebut tak bisa diubah secuil pun karena merupakan hal dasar dan wajib diikutsertakan dalam pembuatan ijazah.
Cara Pembuatan Ijazah SD, SMP, SMA
Di atas telah dijelaskan dengan lengkap beragam contoh ijazah dan ketentuan penulisannya dalam jenjang SD, SMP, dan juga SMA atau SMK. Anda hanya perlu memahaminya dengan seksama agar bisa mencetak ijazah dengan benar.
Kemudian untuk cara pembuatan ijazah adalah Anda perlu memesan terlebih dahulu kertas sertifikat pra cetak di tempat desain atau percetakan. Setelah itu Anda bisa menulis semua isi yang diperlukan di dalamnya menggunakan pena khusus untuk penulisan ijazah.
Penulisan dalam pembuatan ijazah harus diperhatikan dengan baik agar meminimalisir kesalahan yang bisa saja terjadi. Jika ada kesalahan sedikit pun, maka hal tersebut akan berimbas fatal pada penerimaan sekolah pada jenjang berikutnya ataupun pada pekerjaan.
Anda bisa memahami ulasan lengkap di atas dengan seksama agar menambah wawasan akan contoh penulisan ijazah yang benar. Tak hanya itu, Anda juga bisa mengetahui tata cara dalam penggunaan ijazah yang dimulai dari jenjang SD sampai SMA.
Contoh ijazah yang memuat cara pembuatan dari jenjang SD, SMP, dan juga SMA telah dijabarkan di atas. Anda bisa menyimak cara yang telah tersedia dan mengikutinya agar bisa membuat ijazah dengan baik jika diperlukan.