Contoh susunan acara bisa berbeda-beda. Tergantung dari kegiatan dan durasi waktu. Namun setiap acara pasti memiliki bagian pembuka, inti, dan penutup.
Susunan acara merupakan petunjuk urutan kegiatan ketika kita menyelenggarakan sebuah acara. Dengan begitu, acara yang terselenggara dapat berjalan sesuai harapan. Cara membuat susunan acara pun mudah, karena ada berbagai contoh susunan acara yang bisa dijadikan sebagai acuan.
Setiap susunan kegiatan untuk acara satu dan lainnya selalu berbeda-beda. Hal ini tergantung dari kegiatan utama yang akan diselenggarakan. Pun juga bergantung pada jenis kegiatannya. Apakah itu kegiatan formal, non formal, atau semi formal.
Selain susunan kegiatan, yang membedakan acara formal dan nonformal adalah bahasa yang digunakan. Mengingat bahasa juga termasuk bagian dalam sopan santun terhadap tamu, sehingga penting untuk menatanya seapik mungkin. Bahkan intonasi suara pun juga perlu diperhatikan.
Struktur Susunan Acara
Setiap susunan kegiatan dalam suatu acara memang berbeda-beda. Namun secara garis besar, setiap susunan tersebut memiliki struktur yang kurang lebih sama. Anda bisa mengembangkan beberapa bagian dan menyesuaikannya dengan acara yang digelar.
1. Pembuka
Bagian pertama yang selalu ada dalam susunan acara adalah bagian pembuka. Bagian ini biasanya dimulai oleh MC, kemudian diisi dengan pembacaan doa agar acara bisa berjalan dengan lancar. Kemudian bisa disusul dengan sambutan dari beberapa pihak yang bersangkutan dengan acara.
Doa dan sambutan pun sebenarnya sudah cukup sebagai pembuka. Namun apabila Anda menyelenggarakan acara resmi, bisa menambahkannya dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian disusul dengan menyanyikan lagu milik lembaga atau instansi terkait.
2. Inti
Setelah bagian pembuka selesai, acara memasuki bagian inti. Pada bagian inilah tujuan Anda menggelar acara bakal terwujud. Tidak ada contoh bagian inti yang spesifik untuk sebuah acara. Sebab setiap acara memiliki tujuan yang berbeda-beda.
Apabila acara yang Anda selenggarakan adalah wisuda, berarti inti acara bisa diisi dengan prosesi wisuda. Lain hal jika acara yang diselenggarakan adalah seminar, berarti inti acara diisi dengan pemaparan materi oleh narasumber. Begitu pun seterusnya.
Selain itu, Anda pun bisa mengisinya dengan ice breaking untuk menghilangkan ketegangan peserta. Namun ice breaking juga tidak bisa dilakukan di semua acara, seperti wisuda, rapat, dan sosialisasi orang tua. Melainkan hanya bisa dilakukan di acara-acara tertentu saja, seperti halnya seminar.
3. Penutup
Bagian penutup adalah bagian terakhir untuk menutup sebuah acara. Umumnya, bagian ini biasa ditutup dengan doa. Namun Anda bisa memvariasikannya dengan pemaparan kesan dan pesan terhadap acara. Meskipun begitu, hal ini juga tetap harus disesuaikan dengan acara yang digelar.
5 Contoh Susunan Acara
Terdapat berbagai susunan acara di internet maupun media sosial yang bisa dijadikan sebagai acuan dalam membuat rangkaian acara. Apabila tidak ada yang cocok, Anda bisa memvariasikannya sendiri dan menyesuaikan dengan acara yang akan digelar. Berikut beberapa contoh susunan acara.
1. Susunan Acara Perpisahan Sekolah
Susunan acara perpisahan sekolah ini biasa diselenggarakan untuk merayakan kelulusan murid-murid. Berikut ini, ada kolom waktu yang berisi durasi dari setiap kegiatan, kolom kegiatan yang berisi susunan acara, dan kolom PIC untuk nama yang bertugas dalam bagian-bagian kegiatan.
Waktu |
Kegiatan |
PIC (Person in Charge) |
|
Pembuka |
08.00-08.15 |
Pembukaan |
Pembawa acara |
08.15-08.30 |
Pembacaan ayat suci Al-Quran |
Murid 1 |
|
08.30-08.45 |
Sambutan ketua acara |
Ketua acara |
|
08.45-09.00 |
Sambutan kepala sekolah |
Kepala sekolah |
|
Inti |
09.00-09.30 |
Persembahan salah satu ekstrakulikuler sekolah |
Kelompok ekstrakurikuler yang ditunjuk |
09.30-10.00 |
Sambutan perwakilan guru untuk acara perpisahan |
Perwakilan guru |
|
10.00-11.00 |
Pengumuman kelulusan siswa |
Pembawa acara |
|
11.00-11.30 |
Penyerahan kenang-kenangan |
Perwakilan guru dan murid |
|
Penutup |
11.30-11.45 |
Pembacaan doa |
Murid 2 |
11.45-12.00 |
Penutup |
Pembawa acara |
2. Susunan Acara Rapat
Selain itu, acara resmi lainnya yang memerlukan susunan acara adalah acara rapat tahunan sebuah organisasi, instansi, maupun lembaga. Susunan kegiatan dalam acara ini cukup sederhana. Mengingat dalam acara inti yang paling penting biasanya pelaporan hasil kerja setiap divisi.
Waktu |
Kegiatan |
PIC |
|
Pembuka |
08.00-08.15 |
Pembuka acara |
MC |
08.15-08.30 |
Sambutan ketua organisasi |
Ketua organisasi |
|
Inti |
08.30-10.00 |
Laporan setiap divisi secara bergantian |
Divisi-divisi yang terlibat |
10.00-11.30 |
Tanya jawab |
Seluruh anggota rapat |
|
Penutup |
11.30-11.45 |
Doa |
Petugas yang ditunjuk |
11.45-12.00 |
Penutup acara |
MC |
3. Susunan Acara MPLS
Bagi Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), acara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan salah satu acara besar untuk menyambut murid-murid baru sekolah mereka. Oleh karena itu, perlu disusun kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan agar sesuai dengan harapan dan tujuan.
Waktu |
Kegiatan |
PIC |
|
Pra-pembuka |
07.00-08.00 |
Registrasi murid baru atau peserta |
Pihak penyelenggara |
08.00-08.30 |
Persiapan acara |
||
Pembuka |
08.30-08.45 |
Pembukaan acara |
MC |
08.45-09.00 |
Menyanyikan lagu Indonesia Raya |
MC |
|
09.00-09.15 |
Sambutan kepala sekolah |
Kepala sekolah |
|
09.15-09.30 |
Sambutan ketua OSIS |
Ketua OSIS |
|
Inti |
09.30-10.30 |
Materi pertama |
Narasumber pertama |
10.30-12.00 |
Materi kedua |
Narasumber kedua |
|
12.00-12.30 |
Istirahat |
||
12.30-13.30 |
Materi ketiga |
Narasumber ketiga |
|
Penutup |
13.30-13.45 |
Doa |
Pihak yang ditunjuk |
13.45-14.00 |
Penutup acara |
MC |
Acara MPLS biasanya dilakukan beberapa hari. Maka dari itu, Anda bisa membuat beberapa lembar susunan acara per hari yang berisi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Kurang lebih, susunan acara tersebut sama dengan hari pertama. Ada pembukaan, acara inti, istirahat, dan penutup.
4. Susunan Acara Pernikahan
Pun acara pernikahan sesederhana apapun juga membutuhkan susunan acara. Nantinya, susunan ini bakal sangat berguna, karena mampu memberikan durasi waktu untuk setiap kegiatan dan menjadi petunjuk apa saja yang akan dilakukan selama acara berlangsung.
Waktu |
Kegiatan |
PIC |
|
Pembuka |
08.00-08.15 |
Pembukaan acara |
MC |
08.15-08.30 |
Pembacaan ayat suci Alquran |
Pihak yang ditunjuk |
|
08.30-09.00 |
Kedatangan pengantin laki-laki |
MC |
|
09.00-09.30 |
Sambutan-sambutan |
Pihak yang ditunjuk |
|
09.30-10.00 |
Khutbah pernikahan |
||
Inti |
10.00-10.30 |
Ijab kabul |
|
10.30-10.45 |
Doa |
||
10.45-11.15 |
Penandatanganan buku nikah |
Pengantin perempuan dan laki-laki |
|
11.15-11.45 |
Serah terima mahar-mahar pernikahan |
||
11.45-12.00 |
Penyematan cincin |
||
12.00-12.30 |
Nasihat pernikahan |
Pihak yang ditunjuk |
|
12.30-13.30 |
Sungkeman |
Pengantin, pihak keluarga, dan pihak yang ditunjuk untuk mengarahkan |
|
Penutup |
13.30-14.00 |
Penutupan acara |
MC |
5. Susunan Acara Arisan Keluarga
Selain acara formal, acara semi formal pun juga memerlukan susunan acara. Mengingat di setiap acara, Anda bisa saja sibuk dengan beberapa hal terkait persiapan, sehingga akhirnya lupa akan kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam acara tersebut.
Waktu |
Kegiatan |
PIC |
|
Pembuka |
08.00-08.15 |
Pembukaan acara |
MC |
08.15-09.00 |
Sambutan-sambutan |
Pihak yang bersangkutan |
|
Inti |
09.00-09.30 |
Pembacaan Yasin dan tahlil |
Pihak yang ditunjuk |
09.30-10.00 |
Pembayaran biaya arisan dan pengocokan nama untuk tempat arisan selanjutnya |
Bendahara dan pihak yang bersangkutan |
|
10.00-10.30 |
Laporan keuangan |
Bendahara |
|
10.30-12.00 |
Kritik, saran, dan usul |
Anggota arisan |
|
12.00-13.00 |
Istirahat |
||
Penutup |
13.00-13.15 |
Doa |
Pihak yang ditunjuk |
13.15-13.30 |
Penutupan acara |
MC |
Contoh susunan acara dapat bervariasi tergantung dari setiap acara yang diselenggarakan. Bagian terpenting dalam setiap susunan kegiatan tersebut adalah adanya pembuka, inti acara, dan penutup. Dengan begitu, tamu-tamu Anda bisa mengetahui kapan acara dimulai dan berakhir.
Selain itu, setiap kegiatan pun bisa berbeda-beda meskipun acaranya sama. Mengingat tujuan dan durasi waktu yang dipunya oleh masing-masing orang tidak sama. Dalam hal ini, adanya durasi waktu sangat penting, karena bagian itu yang bisa membantu Anda dalam mengorganisir sebuah acara.