Apa fungsi asesmen sumatif bagi guru adalah untuk menilai capaian dan kemajuan guru dan murid. Asesmen ini dilakukan setiap akhir periode.
Dunia pendidikan terus mengalami perkembangan, sehingga melakukan evaluasi adalah hal yang penting guna meningkatkan kualitas para guru. Asesmen sumatif dipilih karena memberikan hasil yang maksimal. Fungsi asesmen sumatif bagi guru adalah untuk mengukur kinerjanya.
Bagi yang belum tahu, asesmen sumatif merupakan evaluasi yang dilakukan dalam satu semester atau tahun ajaran tertentu. Asesmen ini juga dapat dipakai untuk menilai pelaksanaan program pembelajaran tertentu.
Namun jangan berpikir kalau asesmen ini hanya sekadar alat pengukur, tetapi asesmen ini berguna pula untuk mengetahui pencapaian guru dan murid selama menjalankan pembelajaran. Untuk itu, mari bahas lebih lanjut tentang pentingnya asesmen sumatif untuk meningkatkan praktik guru!
Pengertian Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif adalah asesmen yang digunakan untuk mengetahui pencapaian objek selama periode tertentu. Konsep dasar tersebut sesuai apabila bentuk asesmen ini digunakan dalam menilai kinerja guru dan capaian yang didapat selama praktik mengajar.
Di lingkup sekolah, asesmen sumatif kinerja guru dapat dilakukan setelah akhir semester. Akan tetapi apabila guru sudah mendapatkan data hasil belajar murid yang mencukupi, maka tidak perlu melakukan asesmen lagi.
Dalam melakukan asesmen, guru dapat menggunakan instrumen yang sesuai dengan kondisi saat itu. itu artinya, asesmen sumatif tidak melulu berbentuk tes, tetapi bisa juga dengan cara observasi atau praktik.
Nantinya hasil asesmen digunakan untuk mengetahui perkembangan murid. Dengan begitu, guru dapat menentukan rencana pembelajaran yang sesuai.
Fungsi Asesmen Sumatif Bagi Guru Adalah..
Asesmen ini sangat berguna dalam mengembangkan pembelajaran di sekolah. Tak heran setiap akhir semester terkadang guru melakukan asesmen ini. Hasil asesmen sumatif sangat penting dalam mengubah kualitas pendidikan ke arah yang lebih baik. Berikut fungsi asesmen bagi guru:
1. Mengukur Tercapainya Indikator Kompetensi Mata Pelajaran
Dengan melakukan asesmen sumatif, guru pun dapat mengukur kompetensinya dalam mengajar. Ini memungkinkan guru untuk mengetahui keterampilan dan pengetahuan yang mereka kuasai selama pembelajaran berlangsung.
Mengetahui tingkat kompetensi guru dapat membantu supaya pembelajaran di kelas berjalan secara efektif.
Ini juga membantu agar guru terus meningkatkan kompetensi mereka dan mengikuti standarisasi sesuai yang berlaku pada kurikulum. Guru pun bisa merencanakan tindakan untuk memperbaiki ketidaksempurnaan yang ada.
2. Mengetahui Kebutuhan Murid Secara Individual
Setiap murid di dalam kelas mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan murid memiliki latar belakang dan potensi yang unik. Maka tugas guru yang membantu agar mempunyai sistem pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan individual tersebut.
Fungsi asesmen sumatif bagi guru adalah memberikan gambaran mengenai kondisi murid di kelas beserta kelemahan yang perlu diatasi. Contohnya, guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media teknologi, padahal kebanyakan murid di kelas kurang memahami teknologi.
Ini membuat pengajaran menjadi kurang efektif. Namun dengan asesmen membantu agar guru menyiapkan rencana yang sesuai untuk meningkatkan potensi masing-masing murid.
3. Meningkatkan Kualitas Praktik Guru
Selain berguna untuk meningkatkan kapasitas individu murid, asesmen ini juga berguna sebagai media refleksi atas praktik yang diterapkan guru di kelas.
Hasil asesmen akan memberikan informasi mendalam yang dapat digunakan guru untuk mengidentifikasi masalah serta menyusun strategi pembelajaran yang terbaik.
Apalagi guru merupakan sosok teladan bagi para murid. Maka memiliki guru dengan praktik yang baik adalah suatu keharusan. Dengan meningkatkan kualitas praktik guru, lingkungan belajar di kelas semakin efektif dan kondusif.
4. Mengembangkan Profesionalisme Guru
Selanjutnya, fungsi asesmen sumatif bagi guru adalah membantu supaya guru semakin profesional dalam mengajar. Lantas, bagaimana sikap profesionalisme ini dapat dikembangkan? Nantinya hasil asesmen akan mencerminkan apa hal-hal yang perlu ditingkatkan.
Awalnya mungkin Anda tidak menyadarinya, namun hasil asesmen dipastikan dapat membuat pembelajaran semakin berkembang. Dalam mengembangkan profesionalisme guru, Anda dapat mengikuti kursus, menghadiri pelatihan hingga bergabung dengan guru lain untuk bertukar pengalaman.
5. Meningkatkan Motivasi Belajar bagi Murid
Hasil asesmen sumatif juga memberikan analisis tentang kemajuan murid selama mengikuti pembelajaran. Guru dapat melihat bagaimana tingkat motivasi dan rasa percaya diri mereka dari waktu ke waktu.
Dalam hal ini, guru berperan untuk mendorong perkembangan rasa percaya diri dan meningkatkan motivasi belajar murid. Di sisi lain, guru biasanya juga ikut termotivasi ketika melihat murid membutuhkan dorongan.
6. Mengidentifikasi Kebutuhan Pembelajaran Sesuai Kurikulum
Tidak hanya memerhatikan kebutuhan pembelajar individu saja, namun hasil asesmen sumatif juga berguna bagi guru untuk memetakan kebutuhan secara menyeluruh. Guru akan menilai sejauh mana praktik pembelajaran yang dilakukannya dalam mencapai standar kurikulum yang berlaku.
Sekiranya ada capaian yang belum terpenuhi, maka guru perlu menyusun rencana pembelajaran berdasarkan kurikulum.
Perbedaan Asesmen Sumatif dan Formatif
Jangan sampai Anda tertukar antara dua macam asesmen ini. Kedua asesmen ini mempunyai perbedaan dari segi waktu pelaksanaan, fokus asesmen, waktu pelaksanaan hingga penggunaan hasil asesmen. Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut:
Tujuan Asesmen
Asesmen sumatif dilakukan untuk mengukur pencapaian guru dalam menguasai kompetensi pembelajaran. Guru yang kompeten identik dengan murid yang lebih paham akan materi pelajaran. Sehingga asesmen dapat menginformasikan sekaligus tentang kemajuan murid dan guru.
Sementara itu, asesmen formatif berguna untuk memberikan umpan balik kepada guru tentang kemajuan mereka, baik itu kemajuan yang lambat atau cepat. Asesmen ini lebih mengacu pada penilaian perkembangan murid.
Waktu Pelaksanaan
Tentunya ada perbedaan pula pada pelaksanaan kedua jenis asesmen ini. Fungsi asesmen sumatif bagi guru adalah untuk menilai kemajuan guru maupun murid, maka dari itu pelaksanaannya sering dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran.
Karena itulah asesmen ini terkadang dinamakan sebagai penilaian akhir dan sifatnya formal. Sebaliknya, asesmen formatif diadakan saat pertengahan atau selama periode pembelajaran berlangsung. Asesmen ini dapat dilakukan secara harian, mingguan atau bulanan.
Dengan begitu, hasil asesmen dapat langsung dijadikan patokan bagi guru untuk meningkatkan kapasitas murid sehingga lebih maksimal dalam mencapai tujuan pembelajaran. Berbeda dengan asesmen sumatif, asesmen formatif bersifat fleksibel.
Fokus Asesmen
Selain berbeda dari segi waktu dan tujuan, asesmen sumatif dan formatif juga memiliki fokus yang tidak sama. Asesmen ini bertujuan pada penilaian pencapaian murid, sehingga penguasaan dan pemahaman materi pembelajaran dinilai secara menyeluruh.
Sedangkan asesmen formatif lebih menyoroti pada perkembangan individual. Mengingat sifat asesmen ini fleksibel dan dapat dilakukan secara berulang-ulang, asesmen ini lebih berfokus pada proses pembelajaran. Untuk pencapaian guru dan murid bukan sesuatu yang ditekankan.
Penggunaan Hasil Asesmen
Hasil asesmen sumatif yang sudah keluar adalah penilaian akhir terhadap pencapaian guru dan murid. Hasil tersebut digunakan sebagai dasar untuk membuat program pembelajaran yang lebih baik dan matang.
Kalau hasil asesmen formatif cenderung digunakan sebagai dasar untuk memberikan umpan balik kepada guru atau murid. Tujuannya supaya guru dapat menutupi ketidaksempurnaan tersebut dan menghasilkan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid.
Intinya, fungsi asesmen sumatif bagi guru adalah untuk mengetahui kemajuan guru dan murid selama menjalani tahun ajaran. Asesmen yang sifatnya formatif ini dilakukan di akhir semester dan dijadikan bahan pembuat keputusan pengajaran berikutnya.