Alat pelindung diri atau APD yang dikabarkan datang dari China untuk menanggulangi virus corona ternyata justru bertuliskan Made in Indonesia yang membuat bingung banyak orang.
1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akhirnya menjelaskan bahwa itu merupakan cara offshoring yang dilakukan oleh dunia industri. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo mencontohkan seperti sepatu merek Onitsuka yang dibeli olehnya di Jepang, ternyata bertuliskan Made in Indonesia.
2. Agus melanjutkan bahwa sebenarnya pabrik APD memang cukup banyak di Indonesia, bahkan bukan hanya APD saja, namun seperti sepatu, tas, pakaian, dan produk lainnya juga banyak ada di Indonesia. Sebenarnya Indonesia punya potensi untuk bisa membuat produk dan memberi upah buruh yang tergolong murah, tetapi sayang sekali karena untuk bahan bakunya tetap berasal dari luar negeri.
3. Untuk produk busana misalnya, Indonesia mempunyai banyak pabrik yang bisa menjahit, namun untuk bahan dasarnya tetap dari luar negeri. Pabrik di Indonesia hanya mengerjakan penjahitan saja sedangkan untuk modal bahan hampir secara keseluruhan berasal dari pemilik merk. Oleh karena itulah, misalnya seperti Korea, China, dan negara lainnya hanya meminta pabrik di Indonesia agar bisa menjahit dan merapikannya supaya bisa menjadi APD yang siap untuk digunakan.
4. Oleh karena APD yang dijahit oleh pabrik Indonesia itu merupakan milik dari negara luar, maka barang setelah jadi harus dikembalikan ke negara asalnya, tentu saja setelah perusahaan dari negara tersebut membayar upah untuk menjahit APD. Untuk selanjutnya, setelah dikirimkan ke negara asalnya, APD yang telah dikembalikan itu bisa saja kembali ke Indonesia atau dikirimkan ke negara-negara lainnya.
5. Beberapa waktu sebelumnya, Bea Cukai sempat menahan APD yang diketahui akan diekspor ke Korea, padahal untuk kepemilikan APD tersebut memang kepunyaan Korea, bukan Indonesia. Namun oleh karena Indonesia memang sedang sangat butuh, maka ada perjanjian yang harus disepakati untuk digunakan terlebih dahulu untuk Indonesia.
6. Perjanjian yang dimaksud adalah setengah dari APD yang selesai diproduksi oleh pabrik akan dikembalikan ke pemilik, setengahnya lagi akan digunakan untuk Indonesia. Kesepakatan ini merupakan urusan Bea Cukai dan Kementerian Keuangan antar dua negara, yaitu Indonesia dan Korea Selatan.
7. Hasilnya, setengah APD tersebut dibeli oleh Indonesia sesuai dengan harga pasar oleh BNPB Indonesia, sedangkan untuk setengahnya lagi langsung dikirimkan ke Korea Selatan.
8. Sebelumnya, Ganjar Pranowo merasa terkejut setelah 10 ribu APD yang didatangkan dari China itu bertuliskan 'Made in Indonesia'. Ia mengatakan bahwa ini merupakan produk yang luar biasa karena dibuat di Indonesia. Nantinya, APD tersebut akan dikirimkan ke 61 rumah sakit di Jawa Tengah terutama yang menjadi rujukan pasien virus corona.
Berikut ini foto-foto Ganjar saat memegang APD yang berasal dari China tersebut:
9. Adapun untuk menyimpan alat kesehatan tersebut, Ganjar mengaku akan membuat sebuah gudang sementara di Wisma Perdamaian Semarang. Nantinya bangunan tersebut akan dijadikan gudang logistik.
10. Selain alat pelindung diri, Ganjar menambahkan bahwa pihaknya akan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat berupa alat Rapid Test yang memang sangat dinantikan. Namun sayang sekali karena kepastian jumlah rapid test yang akan dikirim belum bisa diungkap.
