Kabar mengejutkan datang dari Wali Kota Tegal, Jawa Tengah, Dedy Yon Supriyono yang membuat kebijakan Local Lockdown dengan cara menutup akses keluar-masuk kota selama 4 bulan.
1. Kota Tegal mengambil langkah mengejutkan ini karena munculnya kasus pertama di daerahnya yang sudah terkonfirmasi positif terjangkit virus corona pada tanggal 25 Maret 2020 kemarin.
2. Dedy menyatakan bahwa dirinya lebih baik dibenci oleh warga daripada membiarkan maut menjemput para warga karena virus corona yang memang bisa mengakibatkan kematian.
3. Tidak tanggung-tanggung, Dedy menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan penutupan akses masuk ke Kota Tegal dengan menggunakan Beton Movable Concrete Barrier (BMC) terhitung mulai 30 Maret 2020 sampai 30 Juli 2020. Jalan yang dibuka hanya untuk jalan provinsi dan nasional saja.
4. Oleh karena keputusan ini akan berdampak pada masyarakat kecil, terutama pedagang-pedagang, maka untuk mengatasi hal tersebut, Dedy menegaskan bahwa Pemkot Tegall akan memberikan bantuan lewat Dinas Sosial.
5. Kebijakan lockdown ini tentu saja juga termasuk diantaranya penutupan akses ke sejumlah titik keramaian yang ada di Kota Tegal. Pemadaman lampu jalan di seluruh kota pada malam hari juga akan diterapkan.
6. Selama masa lockdown ini, Dedy juga mengaskan bahwa warga Kota Tegal yang saat ini merantau ke luar kota agar tidak pulang kembali ke tegal, terutama pada waktu arus mudik nanti. Kalau memang terpaksa pulang ke Tegal, maka harus melakukan laporan ke tim Gugus Tugas Covid-19 untuk menjalani tes kesehatan.
7. Dalam pernyataannya, Wakil Walikota Kota Tegal, Muhammad Jumadi juga turut mempertanyakan soal pengawasan di Bandara dan Stasiun selama pandemi corona ini karena ada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang sakit justru bisa lolos hingga sampai ke Kota Tegal. Ia pun meminta untuk pihak terkait agar bisa melakukan pemeriksaan yang lebih ketat agar peristiwa serupa tidak berulang dan membuat repot daerah.
8. Jumadi juga mengingatkan bahwa kalau Ibu Kota DKI Jakarta saja kewalahan menangani pasien virus corona, bagaimana dengan Tegal yang mempunyai fasilitas terbatas.
9. Sedangkan untuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membantah kalau Pemkot Tegal memberlakukan kebijakan lockdown mengenai pencegahan virus corona. Ia mengatakan bahwa daerah yang ditutup hanya Alun-alun Kota Tegal.
10. Ganjar mengaku belum mendapatkan informasi dari Wali Kota Tegal mengenai adanya kebijakan lockdown di seluru Kota Tegal. Ia mengungkapkan informasi terakhir yang didapatkan olehnya mengenai adanya kegiatan pengajian besar di Tegal yang ditunda karena mengingat penyebaran virus corona. Ganjar memberikan saran untuk pengajian bisa tetap dilakukan dengan cara streaming online.
11. Untuk sementara ini, Dinas Kesehatan Kota Tegal mengatakan bahwa terdapat 41 Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan 13 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit Kota Tegal. Ada pula 1 orang PDP yang meninggal dunia dan 1 orang positif virus corona.