Untuk menjaga kesehatan sistem geraknya, anak perlu melakukan kegiatan motorik halus maupun kasar secara rutin. Aktivitas tersebut bisa berupa membaca buku, bersepeda, bermain alat musik, dan masih banyak lagi.
Seperti kita ketahui, usia anak-anak merupakan masa krusial terutama dalam tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, setiap orang tua perlu memaksimalkan pertumbuhan mereka terutama kesehatan organ motorik. Agar lebih jelas tentang apa saja kegiatan yang dapat dilakukan, silakan simak pembahasan berikut ini.
Manfaat Melatih Keterampilan Motorik Halus
Sebelum membahas tentang apa saja aktivitas yang dapat dilakukan, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu manfaat secara garis besar apabila terus melatih sistem ini. Pada umumnya, manfaat ini akan sangat baik untuk otot-otot di berbagai tubuh seperti lengan, mata, hingga tangan.
1. Melatih koordinasi mata
Manfaat yang pertama adalah dapat melatih sistem koordinasi mata anak. Selain mengonsumsi makanan dengan banyak kandungan vitamin A, kesehatan mata juga perlu dijaga dengan melakukan latihan motorik meskipun hanya ringan. Biasanya hal tersebut dilakukan dengan menggunting, mewarnai, menggambar, dan sebagainya.
2. Gerakan jari lebih terampil
Tak hanya mata saja, jari-jari juga sangat penting untuk selalu dilatih, terutama di usia dini. Dengan jari yang terampil, anak bisa melakukan berbagai kegiatan seperti menggambar, menulis, bermain alat musik, atau memegang berbagai benda. Selanjutnya, anak juga bisa lebih mandiri ketika mengancingkan baju ataupun memakai pakaian sendiri.
3. Memupuk rasa mandiri
Anak tidak bisa selalu dibantu dalam melakukan segala sesuatu. Oleh karena itu, sejak usia dini mereka perlu dilatih untuk mandiri meskipun hanya urusan ringan terlebih dahulu. Itulah salah satu manfaat cukup penting dari latihan motorik halus maupun kasar.
Kemandirian ini benar-benar akan dirasakan ketika si kecil sudah menginjak usia sekolah seperti PAUD, TK, atau SD. Di masa-masa tersebut, mereka harus bisa mandiri untuk beberapa urusan seperti membalik halaman buku, menulis, mandi, olahraga, hingga mengikat tali sepatu.
4. Mengendalikan emosi
Bisa dibilang usia kanak-kanak belum memiliki emosi stabil. Inilah sebabnya tidak jarang mereka tertawa namun tiba-tiba menangis ketika mengalami kejadian tertentu. Agar mempunyai emosi lebih stabil, latihan motorik dapat dilakukan sehingga membuatnya lebih sabar.
Ide Kegiatan Motorik Halus untuk Anak
Berikut ini adalah daftar ide apa saja kegiatan motorik halus yang dapat digunakan oleh orang tua dalam melatih anaknya. Silakan pilih kegiatan paling mudah dilakukan terlebih dahulu. Setelah itu, lanjutkan dengan aktivitas yang membutuhkan tenaga lebih banyak.
1. Menggambar
Pertama, Anda bisa mengajak anak untuk menggambar. Tidak bisa dipungkiri bahwa kegiatan tersebut memang sangat disukai oleh si kecil karena mereka bebas berimajinasi dalam pikirannya dan menuangkan dalam bentuk gambar.
Untuk awal-awal, jangan terlalu menuntut untuk menggambar dengan bagus terlebih dahulu. Fokus utama pada kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan koordinasi antara tangan, mata, dan otak. Menggambar bisa dilakukan menggunakan alat lukis, kertas, atau metode lainnya seperti drawing pad.
Akan tetapi, agar mendapatkan hasil lebih baik, melukis dengan menggunakan pensil warna atau cat lukis sangat direkomendasikan. Hal tersebut dikarenakan saraf gerak yang terlatih akan lebih banyak. Selain itu, ketangkasan mata juga akan terlatih karena melihat banyak sekali kombinasi warna.
2. Bermain tanah liat
Clay atau tanah liat sangat baik digunakan untuk melatih sistem motorik anak. Tanah liat memiliki sifat fleksibel dan dapat dibentuk menjadi berbagai macam benda seperti bola, kubus, lonjong, dan sebagainya. Mintalah mereka untuk mencubit, menggulung, atau meremas tanah liat tersebut menjadi berbagai bentuk.
Selain melatih saraf gerak, aktivitas ini juga mampu menjadi peredam stres sehingga pikiran akan menjadi lebih tenang. Anak juga terhindar dari hal tidak diinginkan seperti membanting gelas karena naluri tersebut sudah terlampiaskan pada tanah liat.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa orang tua juga harus terus mengawasi, terutama untuk anak di bawah 2 tahun. Hal tersebut dikarenakan ada kemungkinan mereka belum mengenali tanah liat dan mencoba untuk menelannya.
3. Bermain air
Ketika sedang memandikan, tidak ada salahnya untuk mengajak si buah hati bermain air. Permainan motorik halus ini sangat baik untuk melatih sistem gerak dengan menyenangkan. Biarkan mereka memercikkan air menggunakan tangan dan kaki. Jangan lupa untuk terus mengawasi agar air tidak masuk ke hidung, mata, atau telinga.
Selain saat mandi, bermain air juga bisa dilakukan di waktu lain. Untuk usia di atas 3 tahun, Anda bisa meminta si buah hati memindahkan air dari satu wadah ke wadah lain menggunakan alat bantu seperti pipet. Tambahkan pewarna untuk membuatnya jauh lebih menarik.
4. Memberi makan binatang
Jika Anda memiliki hewan peliharaan di rumah seperti kucing atau burung, hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk melatih sistem motorik si buah hati. Latihlah mereka untuk mengambil pakan dari wadah dan memberikannya ke hewan peliharaan seperti kucing contohnya.
Bahkan, Anda juga bisa mengajaknya untuk mengelus-elus di bagian punggung secara lembut. Bulu-bulu kucing yang halus akan menimbulkan efek rileks dan saraf motorik akan terlatih. Meski begitu, jangan lupa untuk mencuci tangan setelah selesai agar tidak ada zat berbahaya masuk ke dalam tubuh anak.
Selain kucing, memberi pakan burung juga bisa menjadi alternatif cukup baik. Pasalnya, burung berada di dalam sangkar sehingga kemungkinan terjadi kecelakaan lebih minim dibandingkan binatang lain seperti kucing yang berpotensi mencakar.
5. Berkebun
Berkebun juga kegiatan yang perlu dipertimbangkan. Selain melatih sistem motorik, aktivitas ini juga akan membuat anak lebih dekat dengan alam. Ada berbagai kegiatan dapat dilakukan seperti menanam tanaman, menyiram, dan sebagainya.
Anda juga bisa membiarkan anak untuk bermain-main dengan gundukan tanah namun harus tetap dalam pengawasan. Selain itu, pastikan juga anak mencuci tangan setelah bermain menggunakan sabun agar tidak ada bakteri atau kotoran tertinggal.
Ide Kegiatan Motorik Kasar
Jika sebelumnya adalah kegiatan untuk melatih organ motorik kecil seperti jemari, mata, dan sebagainya, maka motorik kasar lebih bersifat ke organ lebih besar seperti rangka dan sebagainya. Ada banyak ide permainan motorik kasar.
Sebagai contoh, anak bisa diajak untuk bermain melempar bola. Kegiatan ini akan melatih otot rangka lengan serta refleks mereka. Selain itu, berenang juga bisa menjadi pilihan cukup baik. Akan tetapi, untuk awal-awal gunakan pelampung pengaman terlebih dahulu dan biarkan mereka melatih otot kaki di dalam air.
Terakhir adalah mengajaknya untuk pergi ke taman bermain atau playground. Biasanya tempat tersebut sudah disediakan berbagai macam permainan menarik yang mampu melatih motorik kasar seperti ayunan, perosotan, dan lain-lain.
Pada intinya, agar perkembangan anak bisa lebih maksimal, Anda harus melakukan kegiatan motorik halus sekaligus kasar. Pasalnya, semua sama-sama penting dalam mendukung sistem gerak anak seperti otot dan tulang.
Terkait kegiatan yang dipilih hal tersebut bebas dan terserah orang tua. Akan tetapi, untuk mendapatkan hasil lebih baik, lakukan kegiatan yang paling disukai anak. Sebagai contoh, jika mereka gemar menggambar, maka sering-seringlah mengajaknya melukis atau menggambar dengan berbagai macam media.