Ternyata ada alasan ilmiah di baliknya
Contents [ Buka ]
Haid yang tidak teratur pada remaja adalah hal yang umum dan sering terjadi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ketidakteraturan haid pada remaja antara lain:
- Pubertas: Selama masa pubertas, siklus haid pada remaja perempuan belum stabil. Pada awalnya, tubuh perempuan perlu waktu untuk mengatur keseimbangan hormon dan mengembangkan pola haid yang teratur. Ini bisa memakan waktu beberapa tahun sebelum siklus haid menjadi teratur.
- Perubahan hormonal: Selama masa remaja, hormon-hormon seperti estrogen dan progesteron dalam tubuh remaja perempuan belum stabil. Perubahan hormonal ini dapat menyebabkan ketidakteraturan siklus haid. Selama beberapa tahun pertama setelah menarche (mulainya menstruasi), tubuh remaja perempuan sedang menyesuaikan diri dengan perubahan hormonal ini.
- Faktor genetik: Ketidakteraturan haid pada remaja juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Jika ibu atau saudara perempuan memiliki riwayat haid yang tidak teratur, ada kemungkinan bahwa remaja perempuan juga akan mengalami hal yang sama.
- Stres: Tingkat stres yang tinggi dapat mempengaruhi siklus haid. Stres fisik atau emosional yang intens dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh dan menyebabkan ketidakteraturan haid.
- Gangguan pola makan dan olahraga: Gangguan pola makan yang ekstrem atau olahraga berlebihan dapat memengaruhi hormon dalam tubuh dan menyebabkan ketidakteraturan haid pada remaja.
- Penyakit atau kondisi medis: Dalam beberapa kasus, ketidakteraturan haid pada remaja dapat menjadi gejala dari masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan tiroid, atau gangguan hormonal lainnya. Jika ketidakteraturan haid disertai dengan gejala lain yang mencurigakan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk penilaian dan diagnosis yang tepat.
Jika remaja perempuan mengalami ketidakteraturan haid yang signifikan, berkepanjangan, atau disertai dengan gejala yang mengkhawatirkan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan. Mereka dapat melakukan evaluasi lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebab dan memberikan penanganan yang sesuai.
