Dear Fakta Mania, selamat datang di Fakta.id yang kali ini akan membahas fakta tentang evakuasi warga Negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari China usai wabah virus corona merebak.
Apa saja fakta-fakta yang bisa Fakta.id temukan untuk kalian? Simak uraian berikut ini:
1. Hanya 238 WNI yang dievakuasi dari total 245 orang
Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto menjelaskan bahwa memang hanya ada 238 orang yang datang untuk dievakuasi dari China ke Indonesia, kemana lainnya?
"Jadi 238 yang datang, menurut data," ucap Terawan disalin Fakta.id.
2. Tidak semua WNI pulang
Terawan melanjutkan bahwa dari 245 orang totalnya, ada beberapa yang tidak bersedia untuk dievakuasi atas keinginan pribadi. Mereka juga telah membuat surat pernyataan serta menyebutkan alasan untuk tak bersedia diajak pulang. Jumlahnya ada 4 orang.
"Empat orang menyatakan untuk tidak mau berangkat karena lebih nyaman di sana. Meski kita sudah tawarkan semua," kata Terawan.
3. Tiga WNI tidak lolos Uji Pemeriksaan
Terawan juga mengatakan kalau ada 3 orang WNI yang tidak berhasil melewati uji pemeriksaan yang dilakukan oleh Pemerintah China. Pemeriksaan tersebut dilakukan selama beberapa tahap.
"Yang tiga tidak lolos screening, screening yang dilakukan pemerintah China yang meliputi bertahap, tiga tahap mereka harus jalani," ungkapnya.
Baca juga: (5 Fakta Pernikahan Khidmat Isyana Sarasvati dan Rayhan di Bandung)
4. Evakuasi hanya untuk WNI yang sehat
Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh pemerintah China juga membuat pemerintah RI lega karena hal ini bisa memberikan kepastian bahwa WNI yang berhasil dievakuasi merupakan mereka yang sudah dinyatakan sehat.
"Itu membuat kita merasa nyaman bahwa yang berangkat ke kita ini sudah dipastikan oleh pemerintah China bahwa itu (mereka) adalah orang-orang yang sehat," ujarnya.
5. Pemeriksaan berdasarkan Standar WHO
Walaupun begitu, pemerintah Indonesia juga tetap memastikan kembali kesehatan WNI yang berhasil mendarat di Indonesia itu. Pemeriksaan juga dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh WHO.
"Peraturannya (ketika) mendarat di sini (Indonesia) saya yang harus memastikan ganti. Saya harus pastikan ganti, sehat betul opo tidak, standarnya sama atau tidak," kata Terawan.
"Itu adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan namanya cek dan ricek sesuai dengan standar WHO yang ada," sambungnya.