Dear Fakta Mania! Selamat datang di Fakta.id yang kali ini akan membahas fakta tentang penyakit TBC yang ternyata menjadi penyebab Jenderal Soedirman meninggal dunia. Pernyataan ini diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berada di Kota Cimahi.
"Saya juga baru tahu. Ternyata Pahlawan besar kita Jenderal Soedirman, beliau meninggal karena TBC," ucap Jokowi disalin tim Fakta.id saat berada di acara pencanangan Gerakan Maju Bersama Menuju Eliminasi TBC 2030 di Technopark Cimahi, Kota Cimahi, Jawa Barat.
"Dan fokusnya bukan hanya pengobatan. Saya setuju ini. Tapi pencegahan lebih baik. Sebaiknya perkembangan di perkotaan, pedesaan, membangun rumah-rumah sehat itu menjadi kunci," sambung Jokowi.
Acara ini diketahui juga turut dihadiri oleh Anggota Wantimpres, Arifin Panigoro, Seskab, Pramono Anung hingga Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
FAKTA TENTANG TBC
Tuberkulosis atau TBC merupakan sebuah penyakit menular yang harus Fakta Mania waspadai lantaran bersifat mematikan. Penularannya yang bisa melalui udara membuat penyakit ini sangat berbahaya bagi orang yang berada di sekitarnya. Umumnya infeksi akan terjadi saat penderita mengalami batuk, bersin atau adanya butiran air ludah.
Apa saja fakta-fakta mengenai TBC yang harus Fakta Mania ketahui? Mari simak penjelasan di bawah ini!
1. Setiap satu detik ada 1 manusia yang terinfeksi TBC
TBC merupakan salah satu penyakit mematikan yang cukup membuat resah masyarakat sejak lama. TBC juga telah menjadi penyakit berat yang paling sering diderita oleh masyarakat di seluruh belahan dunia. WHO bahkan menyatakan bahwa setiap satu detik yang berjalan, ada 1 orang yang terinfeksi penyakit TBC ini. Jadi bisa dibayangkan ya sobat Fakta Mania, betapa berbahayanya penyakit TBC ini.
Baca juga: (Heboh Sunda Empire, Ini Fakta 25 Nama Kerajaan yang Pernah Ada di Indonesia)
2. Sekitar 33 persen kasus TBC terjadi di Asia
Masih dari data yang dikeluarkan oleh WHO menunjukkan sebuah fakta bahwa kasus TBC yang ada di seluruh penjuru dunia, sekitar 33 persen terjadi di negara-negara Asia. Ada yang tahu kenapa?
3. Biasa juga disebut Flek Paru
Penyakit TBC juga mempunyai nama lain dalam bahasa Indonesia, yaitu Flek Paru. Sebuah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis.
Baca juga: (Sukiyah Tak Mandi 27 Tahun, Ini Fakta 11 Bahaya Tidak Mandi untuk Kesehatan)
4. Bakteri penyebab TBC bisa bertahan di udara selama 1-2 jam
Menurut data yang didapatkan, kuman yang menyebabkan TBC bisa bertahan hidup di udara bebas selama kurang lebih 1-2 jam. Hal ini tergantung dari paparan sinar matahari di lingkungan tersebut.
Kalau kuman itu terkena sinar ultraviolet paling hanya bisa bertahan hidup selama beberapa menit saja, kuman-kuman tersebut langsung mati. Bila lingkungan lembab, gelap dan dingin, kuman tersebut dapat bertahan hingga berbulan-bulan.
5. TBC tidak serta merta langsung menular
Salah satu fakta yang mengejutkan dari penyakit TBC ini adalah sebenarnya mayoritas manusia sudah pernah terpapar kuman TBC selama hidupnya. Namun untung saja karena hanya sekitar 10 persen saja yang benar-benar terinfeksi penyakit ini. Adapun salah satu penentu dari terinfeksi atau tidaknya orang tersebut tergantung dari seberapa kuat daya tahan tubuh kalian. Maka dari itu untuk Fakta Mania diharapkan selalu menjaga pola hidupnya ya, jangan terlalu sering begadang apalagi minum-minuman keras.
6. Tes Tuberkulin tidak akurat
Untuk mengetahui apakah Fakta Mania terinfeksi kuman TBC atau tidak sebenarnya bisa dilakukan dengan beberapa cara. Diantaranya adalah dengan pemeriksaan darah dan dahak. Ada juga tes tuberkulin yang umumnya digunakan untuk memeriksa kuman TBC pada anak. Tetapi perlu untuk diketahui kalau tes seperti ini bisa memberikan hasil negatif dan positif yang palsu. Jadi alangkah baiknya pemeriksaan dilakukan lewat darah saja agar bisa lebih pasti.
7. TBC bisa kambuh lagi
Perlu untuk diketahui oleh sobat Fakta Mania bahwa penyakit TBC juga bisa kambuh lagi. Setelah pengobatan selesai, umumnya penderita TBC akan dilakukan pemeriksaan secara rutin dan berkala minimal selama 2 tahun. Hal ini untuk antisipasi kalau-kalau kuman TBC kembali datang dan bisa ditangani sedini mungkin.