Kecelakaan lalu lintas di korea menjadi salah satu kejahatan yang tidak bisa dianggap sepele.
Menurut laporan tanggal 7 Maret, Pengadilan Wilayah Seoul Tengah Divisi Keempat akan menggelar sidang pertama untuk Kim Sae Ron pada tanggal 7 Maret yang telah didakwa melanggar Undang-Undang Lalu Lintas (DUI).
Kim Sae Ron diperkirakan akan muncul di depan publik untuk pertama kalinya dalam 10 bulan terakhir sejak kecelakaan mengemudi mabuk. Perhatian sedang tertuju pada posisi yang akan ia ambil selama persidangan mendatang.
Kim Sae Ron, yang memulai debutnya di film 2009 "The Man From Nowhere," meraih banyak penghargaan, termasuk Penghargaan Aktris Pemula Terbaik untuk kemampuan aktingnya yang luar biasa. Sejak saat itu, dia telah muncul dalam berbagai produksi dan menampilkan kemampuan akting yang luar biasa, yang membuatnya mendapat julukan 'Adik Kecil Negara.'
Namun, dia menimbulkan kekecewaan yang besar ketika ia mengemudi di bawah pengaruh dan menabrak pagar pembatas jalan, tepi jalan, dan transformator di jalan Gangnam pada 18 Mei tahun lalu. Kadar Alkohol Darah (BAC) -nya adalah 0,2% saat kecelakaan terjadi.
Kemacetan Kim Sae Ron menyebabkan transformator gagal, yang menyebabkan padam listrik yang berdampak pada bisnis dan fasilitas lokal. Sebagai tanggapan, Kim Sae Ron mengunjungi pedagang yang mengalami kesulitan karena kecelakaan tersebut dan meminta maaf secara pribadi.
Pada saat itu, dilaporkan bahwa Kim Sae Ron membayar ganti rugi kepada sekitar 30 pedagang yang mengalami kerugian akibat kecelakaan mengemudinya mabuk dan membayar biaya pemulihan transformator.
Dia kemudian menangguhkan semua aktivitasnya setelah menulis permintaan maaf tangan dan dituduh memiliki pesta ulang tahun mabuk dua bulan setelah kecelakaan mengemudi mabuknya, yang menimbulkan kekecewaan yang lebih besar.
Kadar Alkohol Darah yang Normal
Mulai hari Selasa (25/6/19) UU Transportasi Jalan Raya alias 'Undang-Undang Yoon Chang-ho' diberlakukan di Korea Selatan. Hal ini disertai dengan penerapan pengetatan level terhadap batas mengendarai mobil dibawah pengaruh alkohol.
Jika kadar alkohol dalam darah melebihi 0,03%, maka surat izin mengemudi (SIM) dihentikan, sedangkan jika kadar alkohol dalam darah melebihi 0,08%, maka SIM dibatalkan.
Pengemudi yang melanggar hukuman tersebut dapat dipenjara maksimal selama 5 tahun atau denda maksimal 20 juta won. Selain itu, kejaksaan juga mengetatkan level penjatuhan hukuman terkait kecelakaan akibat mengendarai mobil dibawah pengaruh alkohol, sampai ke level tertinggi yaitu hukuman penjara seumur hidup.
