Kali ini, Fakta.id akan merangkum beberapa kontroversi yang terjadi selama SEA Games 2023 di Kamboja.
SEA Games 2023 di Kamboja telah menarik perhatian dengan sejumlah kontroversi yang terjadi selama acara tersebut.
Pertama, penggantian Muay Thai dengan olahraga kickboxing khas Kamboja, Kun Khmer, telah mengejutkan negara-negara seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, Filipina, Indonesia, dan Singapura yang memutuskan untuk menarik tim mereka dari kategori kickboxing.
Keputusan ini juga menuai kritik karena Kun Khmer belum diakui secara resmi oleh otoritas olahraga internasional.
Selanjutnya, catur internasional digantikan oleh catur versi lokal Kamboja, "Ouk Chatrang." Ini merupakan langkah menarik yang mengundang minat banyak negara, tetapi tidak ada medali yang akan diberikan untuk catur internasional tahun ini.
Tujuan dari penggantian ini adalah untuk memperkenalkan budaya Kamboja kepada penonton asing.
Kemudian, saat upacara pembukaan SEA Games 2023, beberapa bendera negara secara keliru ditampilkan terbalik. Kesalahan ini menyebabkan perusahaan produksi berjanji untuk mengirim surat permohonan maaf resmi kepada kedutaan Indonesia, Vietnam, dan Myanmar.
Kejadian ini menciptakan kebingungan, mengingat Polandia bukan bagian dari SEA Games.
Selanjutnya, dalam kategori bola basket 3x3 putra, tim Kamboja terdiri dari tiga pemain naturalisasi dari Amerika Serikat. Kontroversi tim ini timbul karena semua anggota tim berasal dari negara lain dan memenangkan pertandingan pertama dengan skor 21-18.
Keputusan ini menimbulkan pertanyaan tentang kelayakan dan fair play dalam kompetisi ini.
Terkait dengan penyiaran SEA Games, Thailand dilaporkan harus membayar sekitar 28 juta THB untuk hak siar, jumlah tertinggi dalam sejarah SEA Games selama 64 tahun.
Komite Penyelenggara SEA Games Kamboja mengklaim bahwa harga berbeda-beda untuk setiap negara dan ditentukan oleh perkiraan jumlah penonton dan nilai pasar. Perbandingannya cukup signifikan, mengingat harga hak siar sekitar 350.000 THB pada SEA Games sebelumnya.
Terakhir, Kamboja memberlakukan batasan partisipasi bagi negara-negara peserta SEA Games. Negara-negara tamu hanya diizinkan berpartisipasi dalam 10 dari 15 acara karate, sementara tuan rumah dapat mengikuti semua acara.
Di E-sports, partisipasi dibatasi hingga maksimal 7 dari 10 acara, kecuali bagi tuan rumah yang dapat mengikuti semua acara. Aturan ini mendapat kecaman keras dari beberapa negara peserta, terutama dari Filipina.
Kontroversi-kontroversi ini mengundang perdebatan dan kekecewaan di antara peserta SEA Games 2023. Sementara beberapa keputusan dapat dianggap sebagai upaya untuk mempromosikan budaya lokal Kamboja, banyak negara peserta merasa bahwa beberapa keputusan ini mengabaikan prinsip-prinsip fair play dan keset