Parasitisme adalah makhluk hidup yang tumbuh dengan merugikan makhluk hidup lainnya. Seperti kutu rambut dan manusia, nyamuk dan manusia, hingga teritip dan paus.
Konsep parasitisme merujuk pada hubungan antar makhluk hidup yang menguntungkan pada salah satu pihak saja. Menurut pandangan bidang biologi, parasitisme adalah hubungan antar organisme yang hidup bersama-sama, tapi hanya menguntungkan salah satunya saja.
Seperti halnya manusia yang selalu membutuhkan satu sama lain, baik tumbuhan maupun hewan pun juga begitu. Oleh karena itu, kemudian muncullah simbiosis parasitisme di salah satu dari beberapa pihak tersebut.
Simbiosis Parasitisme Adalah?
Dalam ilmu biologi, terdapat beberapa jenis interaksi antar makhluk hidup. Beberapa diantaranya seperti simbiosis mutualisme, komensalisme, dan parasitisme. Ketiga jenis tersebut mencerminkan interaksi atau hubungan makhluk hidup satu dengan lainnya yang ada di bumi.
Jika dibedah, simbiosis merupakan kehidupan dua makhluk hidup yang saling bergantung satu sama lain. Sementara parasitisme adalah sifat untung yang hanya didapatkan oleh satu makhluk hidup saja.
Di mana keuntungan tersebut didapat dengan merugikan makhluk hidup lain yang hidup berdampingan. Selain itu, simbiosis parasitisme pun juga terdiri dari dua jenis yang berbeda tempat hidup.
Pertama, terdapat ektoparasitisme, yakni parasit (benalu) yang hidup di luar tubuh organisme tempat mereka tumbuh dan makan (inang). Sementara jenis kedua, hidup di dalam tempat mereka tumbuh dan makan (inang).
Ciri-Ciri Simbiosis Parasitisme
Seperti halnya jenis simbiosis lainnya, simbiosis parasitisme memiliki ciri-ciri tersendiri yang membedakan dari jenis lainnya. Ciri-ciri inilah yang bisa membantu dalam proses identifikasi adanya hubungan parasitisme dalam interaksi antar makhluk hidup atau tidak.
1. Diuntungkan Salah satunya
Dalam simbiosis parasitisme, dua makhluk hidup yang hidup berdampingan pasti memiliki satu pihak yang diuntungkan dan lainnya dirugikan. Biasanya, pihak yang mengambil keuntungan adalah pihak yang ingin bertahan hidup.
Oleh karena itu, mereka mencari tempat tinggal dan makanan dari makhluk hidup lain. Sementara makhluk hidup lainnya, dirugikan karena tidak mendapat manfaat apapun dari hubungan dua makhluk hidup tersebut. Bahkan seringnya, pihak yang dirugikan mendapatkan efek negatif dari interaksi itu.
2. Organisme yang Untung Adalah Parasit
Setiap organisme yang hidup dan makan dengan merugikan organisme lainnya disebut dengan parasit. Sebab mereka mendapat keuntungan tersendiri tanpa memberikan manfaat lain kepada organisme yang telah memberikan mereka tempat hidup dan makanan.
3. Parasit Selalu Merugikan
Kerugian yang diberikan parasit dalam suatu organisme, seringnya menimbulkan efek negatif. Seperti menginfeksi bagian-bagian organ atau tubuh hewan yang mereka tinggali maupun menyerang sistem organisme tanaman dan menyebabkan pertumbuhannya terganggu.
10 Contoh Simbiosis Parasitisme
Terdapat banyak contoh simbiosis parasitisme dalam kehidupan di sekitar kita. Bahkan kehidupan parasitisme tidak hanya terbatas antara hewan dengan hewan, tumbuhan dengan tumbuhan, maupun hewan dengan tumbuhan saja. Namun terkadang, manusia juga dirugikan oleh hewan.
1. Kutu dan Hewan
Kutu adalah makhluk berukuran kecil yang biasa hidup menumpang di makhluk hidup lainnya. Hal ini mereka lakukan untuk bertahan hidup, mendapatkan tempat tinggal, dan bisa mendapatkan makanan dengan menghisap darah hewan yang mereka tumpangi.
Interaksi antara kedua hewan ini, memberikan keuntungan hanya pada kutu saja. Sebab mereka mendapatkan banyak manfaat dengan menumpang. Sementara hewan lain yang mereka tumpangi mengalami kerugian, karena hisapan darah yang dilakukan oleh kutu menyebabkan gatal-gatal.
2. Kutu Rambut dan Manusia
Hal yang sama juga terjadi dalam interaksi antara kutu rambut dan manusia. Mereka juga mengambil keuntungan dengan menghisap darah dari kepala manusia dan bertempat tinggal di sana. Sementara manusia hanya mendapat kerugian dengan adaya rasa gatal akibat gigitan kutu di kulit kepala.
3. Kutu Daun dan Tumbuhan
Bukan hanya hewan dan manusia saja, tetapi tumbuhan juga memiliki kutu daun yang disebut sebagai aphid. Ini adalah jenis serangga kecil yang hidup berkelompok dalam sebuah tanaman. Mereka bertempat tinggal dalam tanaman untuk memperoleh makanan berupa getah tumbuhan.
Dari keuntungan tersebut, mereka bisa berkembang biak. Sementara tumbuhan yang mereka tinggali hanya mendapat kerugian, karena nutrisi yang mereka miliki diserap oleh kutu daun tersebut. Mengingat getah tumbuhan berperan penting untuk melindungi sel-sel dalam tubuh tumbuhan.
4. Benalu dan Inangnya
Benalu merupakan tumbuhan yang hidup menumpang pada tanaman lain. Sementara inang adalah tempat parasit bertumbuh dan mencari makanan. Benalu hidup dengan cara menempel pada inang dan mengambil makanan dari tanaman inang tersebut.
Dengan begitu, keuntungan yang mereka dapatkan adalah bisa berkembang biak dengan baik. Sementara tanaman inang yang menjadi tempat mereka bertumbuh, mendapatkan kerugian. Mengingat semua nutrisi tanaman tersebut diserap oleh benalu, sehingga menjadikan inang mati.
5. Nyamuk dan Manusia
Interaksi antara nyamuk dan manusia juga tidak berbeda dengan interaksi sebelumnya. Nyamuk adalah salah satu hewan pemakan darah. Maka untuk bertahan hidup, mereka mencari makanan dengan menggigit kemudian menghisap darah manusia.
Dengan begitu, mereka bisa bertahan hidup. Bahkan berkembang biak dan beranak pinak. Sementara manusia yang menjadi sumber makanan bagi nyamuk, mengalami kerugian. Mengingat bekas gigitan nyamuk menyebabkan rasa gatal hingga penyakit berbahaya lainnya.
6. Alang-Alang dan Tanaman Produksinya
Alang-alang dan tanaman produksi merupakan dua tumbuhan yang hidup secara berdampingan. Mengingat alang-alang juga dibutuhkan untuk pembudidayaan tanaman produksi. Meskipun begitu, ternyata seringnya, tanaman alang-alang malah mengganggu pertumbuhan tanaman lainnya.
Keuntungan tersebut mereka dapatkan dengan mengambil air, mineral, dan cahaya matahari yang seharusnya didapatkan oleh tanaman produksi. Hal itulah yang kemudian merugikan tanaman produksi, karena tidak bisa berkembang biak dengan baik.
7. Lalat Buah dan Buah
Lalat buah merupakan jenis hewan pemakan buah. Oleh karena itu, mereka hidup dengan cara mengerumuni buah dan mengambil nutrisi sebanyak-banyaknya dari buah tersebut untuk bertahan hidup. Sementara buah yang mereka tinggali mendapat kerugian dan menjadi busuk.
8. Teritip dan Paus
Contoh lain dari simbiosis parasitisme adalah teritip dan paus. Teritip adalah jenis siput kecil yang suka hidup menempel pada tempat lain. Salah satunya adalah dengan menempel pada tubuh ikan paus. Dengan begitu, teritip bisa mendapatkan tempat tinggal untuk tumbuh kembangnya.
Sementara ikan paus yang mereka jadikan sebagai tempat tinggal hanya mendapatkan kerugian. Mengingat kehadiran teritip yang menempel pada tubuh ikan paus menyebabkan gatal-gatal pada sekujur tubuh ikan dan membuat kenyamanan hidup paus terganggu.
9. Cacing Hati dan Sapi
Salah satu yang sering menyebabkan sapi terjangkit penyakit adalah adanya cacing hati yang hidup dan berkembang biak dalam tubuh sapi. Mengingat dengan cara itulah, mereka bisa bertahan hidup dengan mendapatkan makanan dan nutrisi dari tubuh sapi.
10. Cacing Pita dan Manusia
Tidak berbeda jauh dengan cacing hati dan sapi, cacing pita juga seringkali memberikan kerugian pada tubuh manusia. Pasalnya, mereka memanfaatkan sistem pencernaan manusia sebagai tempat tinggal dan mengambil nutrisi dari tempat tersebut.
Semakin banyak sari makanan yang diambil, maka cacing pita semakin berkembang biak dan bertumbuh dengan baik. Sementara manusia hanya mendapat kerugian, karena kehadiran cacing pita dalam tubuh manusia bisa mengundang banyak penyakit berbahaya.
Parasitisme adalah makhluk hidup yang suka menumpang dan merugikan makhluk hidup lainnya. Contoh simbiosis parasitisme dalam kehidupan seperti interaksi antara kutu rambut dan manusia, benalu dan inangnya, nyamuk dan manusia, lalat buah dan buah, hingga cacing pita dan manusia.