Berbagai metode pembelajaran dapat dilakukan dalam mendidik anak-anak. Salah satu metode pembelajaran adalah model pembelajaran kontekstual learning atau pendidikan kontekstual.
Mungkin ada yang penasaran apa itu metode pembelajaran kontekstual? Sehingga mencari informasi seputar metode kontekstual. Nah, pada penjelasan kali ini akan memberikan informasi seputar pendidikan kontekstual, untuk itu langsung saja simak ulasan berikut ini.
Pengertian Pendidikan Kontekstual
Ada berbagai definisi dari pendidikan kontekstual. Seperti definisi dari Depdiknas. Menurut Depdiknas pendidikan model kontekstual adalah pembelajaran yang digunakan guru untuk mengaitkan materi yang diajarkan dengan dunia nyata atau dengan kenyataan yang ada di dalam kehidupan sehari-hari.
Depdiknas juga menyebutkan jika metode ini harus bisa mendorong para siswa agar mampu menciptakan hubungan antara pengetahuan dengan penerapan di kehidupan sehari-hari. Lalu menurut Suherman, pembelajaran kontekstual adalah cara belajar yang diawali dengan mencontoh kejadian di dunia nyata yang dialami oleh siswa, lalu kejadian tersebut diangkat menjadi konsep pembahasan yang sedang diajarkan. Elaine B. Johnson juga memiliki definisi sendiri mengenai metode kontekstual.
Menurut Elaine B. Johnson pembelajaran kontekstual adalah sebuah proses pembelajaran yang dapat menolong para siswa agar dapat melihat makna pembelajaran yang mereka pelajari. Dengan demikian, kontekstual learning adalah metode yang memungkinkan untuk peserta didik bisa merasakan dan melihat langsung pengaplikasian materi yang sedang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan Pendidikan Kontekstual di Dalam Rumah
Sebagai orang tua pun Anda memiliki kewajiban untuk mendidik anak. Terlebih anak pastinya memiliki waktu lebih lama di dalam rumah dibandingkan di sekolah. Nah, metode kontekstual ini pun tak hanya bisa dilakukan di sekolah saja, sebagai orang tua, Anda juga bisa menerapkan metode ini di dalam rumah.
Penerapan pendidikan metode ini di dalam rumah pun mudah, yang penting adalah kemauan Anda dan kesabaran dalam mendidik anak. Langsung saja inilah beberapa penerapan pendidikan kontekstual di dalam rumah.
1. Berhubungan
Seperti dijelaskan sebelumnya, jika pendidikan kontekstual ini adalah metode penelitian yang melihat kejadian atau pengalaman langsung di kehidupan nyata. Jadi, untuk menerapkan metode ini maka carikan sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari untuk dipelajari anak.
Misal mengajari anak cara penjumlahan dan pengurangan dengan meminta anak membeli barang di warung. Dengan uang yang diberikan, anak pun bisa menghitung harga barang yang dibayarkan dan mengetahui uang kembalian.
2. Memberikan Pengalaman
Selanjutnya anak harus bisa belajar dari pengalamannya. Dengan pengalaman anak dapat mengidentifikasi dan menganalisis masalah, sehingga mendapatkan cara untuk menemukan solusi dari masalah tersebut, serta membuat anak dapat melakukan introspeksi diri dan melakukan perbaikan kesalahan tersebut.
Contohnya bisa mengizinkan anak melakukan hal yang membuat ia penasaran, seperti membuat kue. Proses pembuatan kue menjadi hal yang ingin diketahui anak, izinkan ia membuat kue dengan caranya, tapi tetap harus diawasi.
Kegagalan adalah hal yang lumrah, jika anak gagal dalam suatu hal itu bukan masalah, setidaknya ia mendapatkan pengalaman sehingga ia tak melakukan hal yang sama yang membuat ia gagal.
3. Berikan Kesempatan Mengajukan Ide
Karena masih kecil dan statusnya sebagai anak di rumah, terkadang ada orang tua yang memandang sebelah mata mengenai gagasan dan kemampuan anaknya sendiri. Padahal anak-anak juga memiliki hak untuk menunjukan gagasannya kepada anggota keluarga lainnya.
Karena hal tersebutlah, ada baiknya sesekali minta pendapat atau ide kepada anak. Tidak usah meminta ide yang terlalu tinggi, Anda dapat minta ide seperti hal sederhana sesuai dengan umur mereka, seperti ide untuk mengisi liburan, ide untuk menu makan malam, dan sebagainya.
Mendengarkan ide atau gagasan dan melibatkan anak dalam diskusi, akan membuat anak lebih percaya diri. Sebagai orang tua pun baiknya membantu anak untuk mematangkan dan mewujudkan ide untuk diberikan.
4. Bekerja Sama
Untuk menerapkan metode pembelajaran kontekstual ini, maka perlu adanya kerja sama. Orang tua bisa menempatkan diri sebagai partner anak. Misal, anak sedang senang menghitung, maka bisa ajarkan benda-benda di rumah dan menghubungkannya dengan pelajaran menghitung.
5. Menanamkan Sifat Ingin Tahu
Yang tidak kalah penting adalah menanamkan sifat ingin tahu kepada anak. Anak adalah individu yang penasaran, ia terkadang bisa bertanya berbagai hal kepada orang tua atau orang dewasa. Tapi terkadang orang tua bisa sana lelah menghadapi setiap pertanyaan anak.
Nah, ada baiknya selalu memberikan jawaban atas pertanyaan sang buah hati. Jika memang tidak tahu jawabannya, bisa berkata jujur bahwa tidak mengetahui jawaban dan berikan pernyataan untuk mencari tahu jawabannya sama-sama. Anak akan bisa kurang minat bertanya jika orang tua tak menjawab pertanyaannya.
6. Memuji Anak
Memuji anak juga hal yang perlu dilakukan. Anak akan merasa diperhatikan jika dipuji sehingga memunculkan keinginan untuk melakukan hal yang bisa menimbulkan pujian seseorang. Nah, jika sang buah hati melakukan hal baik atau ada peningkatan kemampuan, maka tak ada salahnya memuji mereka.
Enam tips tersebut dapat dilakukan agar metode pembelajaran kontekstual dapat diterapkan di rumah, sehingga anak tak sekedar tahu mengenai teori tapi juga bisa mengaplikasikan pembelajaran yang baik di kehidupan sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran Dengan Metode Kontekstual
Metode ini sudah banyak dilakukan di sekolah Indonesia, tentunya bukan tanpa alasan banyak sekolah yang menggunakan metode ini. Nah, tujuan pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut.
- Bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan peserta didik atau anak sehingga senang belajar. Dengan demikian mereka akan bisa mendapatkan pengetahuan yang memiliki sifat fleksibel serta aplikatif
- Untuk memperbaiki hasil belajar dari peserta didik dengan cara melalui peningkatan pemahaman terhadap makna materi yang dipelajari.
Manfaat Pembelajaran Kontekstual
Tak hanya memiliki berbagai tujuan yang positif, ada juga berbagai manfaat dari metode ini. Nah, berbagai manfaatnya adalah sebagai berikut ini.
- Untuk meningkatkan kemampuan berpikir sehingga individu dapat berpikir secara lebih kritis, logis, serta sistematis.
- Peserta didik atau individu akan dapat memiliki pemahaman yang bertahan lebih lama sebab mampu menerapkan pembelajaran yang sudah didapatkan
- Dapat meningkatkan kreativitas yang berkaitan dengan permasalahan yang ada di lingkungan sekitar sesuai dengan keilmuan yang telah didapatkan
- Membuat perasaan lebih peka.
Untuk mendapatkan manfaatnya, maka dalam pendidikan formal atau sekolah guru harus mampu mengarahkan peserta didik untuk aktif bertanya, menggagas pemodelan, serta melakukan pembelajaran bersama dalam masyarakat.
Penutup
Ada berbagai metode pembelajaran yang dapat diajarkan kepada anak atau peserta didik, salah satunya adalah metode pendidikan kontekstual atau model pembelajaran kontekstual learning. Apa itu pendidikan kontekstual.
Pendidikan kontekstual adalah pembelajaran yang menekankan pengaitan terhadap materi yang dipelajari dengan kondisi di kehidupan nyata atau kehidupan sehari-hari yang dapat dilihat dan dianalisis oleh peserta didik. Adapun manfaat dari metode ini salah satunya adalah agar peserta didik mampu berpikir kritis, logis, dan sistematis.