Penilaian sikap adalah hal wajib yang dilakukan para pendidik kepada siswanya. Berikut ini adalah beberapa teknik dan contoh format penilaiannya!
Dalam konteks pendidikan, penilaian sikap bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi sikap siswa terhadap nilai-nilai moral, sosial dan etika yang diharapkan dalam proses pembelajaran. Umumnya, penilaian ini melibatkan observasi, pengalaman dan penilaian subjektif terhadap perilaku siswa.
Dalam penilaian untuk sikap, digunakan beberapa metode yang relevan nilai dari pengamatan langsung, wawancara, penilaian diri, penilaian team hingga penilaian berbasis skala sikap. Hasil dari penilaian ini dapat digunakan untuk memberikan umpan balik pada siswa dalam pengembangan sikap.
Secara umum, penilaian ini memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moralitas siswa. Penilaian ini diharapkan dapat membantu para siswa untuk membentuk kepribadian yang baik. Dengan penilaian secara rutin, para pendidik dapat memantau perkembangan sikap siswa.
Pengertian Penilaian Sikap
Secara harfiah, penilaian untuk sikap merupakan proses pengumpulan informasi serta evaluasi terhadap sikap para peserta didik terhadap nilai, norma atau prinsip-prinsip dalam lingkungan tertentu. Sikap ini juga dapat mencerminkan pendekatan psikologis dan emosional terhadap suatu situasi tertentu.
Penilaian jenis ini merupakan bagian dari proses melihat keberhasilan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Para pendidik juga bisa melihat seperti apa karakter dan minat peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Hasilnya, para peserta didik bisa lebih mudah untuk menyimak materi.
Selain itu, penilaian yang dilakukan secara berkelanjutan dapat membantu para pendidik dalam memantau perkembangan sikap peserta didik. Hal ini tentu saja dapat membantu pendidik memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan.
Objek Penilaian Sikap
Secara umum, objek dalam penilaian untuk sikap ini mengacu pada aspek, entitas atau area kehidupan yang menjadi fokus penelitian terhadap sikap individu. Dalam konteks tersebut, objek dapat beragam tergantung pada konteks dan tujuan penilaian.
Adapun objek penilaian dalam sikap dari pendidik kepada peserta didik antara lain:
1. Sikap Siswa terhadap Materi Pelajaran
Para pendidik bisa menilai ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran dari adanya tumbuh dan berkembangnya minat belajar. Selain itu, siswa yang tertarik pada pelajaran tertentu cenderung mudah diberikan motivasi dan menyerap materi.
2. Sikap Siswa terhadap Pengajar
Penilaian yang bisa dilakukan pendidik pada siswa juga bisa dilihat dari sikapnya pada pengajar. Jika siswa cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan, maka sudah pasti ia tidak tertarik pada pembelajaran. Selain itu, siswa juga kerap susah dalam menyerap materi yang diajarkan.
3. Sikap Siswa terhadap Proses Pembelajaran
Para objek ini, para pendidik bisa mengamati proses pembelajaran siswa dilihat dari suasana pembelajarannya. Dengan penggunaan media atau strategi khusus dalam pembelajaran, motivasi belajar siswa akan makin tumbuh dan mencapai hasil belajar yang maksimal.
Teknik dalam Penilaian Sikap
Agar hasil penilaian siswa dalam sikap lebih valid, beberapa pendidik menggunakan teknik khusus. Penggunaan teknik ini sudah terbukti dapat membuat para pendidik terbantu. Adapun teknik tersebut antara lain:
1. Observasi
Penilaian dalam sikap yang menggunakan teknik observasi ini melibatkan pengamatan secara langsung tentang perilaku dan respons individu dalam situasi nyata. Dalam konteks penilaian tersebut, para pendidik dituntut untuk melakukan observasi secara aktif untuk mengamati.
Adapun yang diamati adalah cara peserta didik berperilaku, bereaksi atau berinteraksi dengan orang lain. Untuk mencatatnya, dibutuhkan dua jenis lembar observasi yang terbagi atas dua jenis yaitu terbuka dan tertutup.
Pada lembar observasi tertutup, isinya meliputi instrumen yang digunakan dalam menentukan bulir perilaku dan indikator yang akan diobservasi. Selanjutnya, lembar observasi terbuka biasanya banyak digunakan untuk mencatat beberapa perilaku peserta didik yang dilakukan secara alami.
Berikut ini adalah contoh lembar observasi tertutup untuk instrumen penilaian sikap siswa:
No |
Nama |
Perilaku |
Nilai |
Ket |
||||||||||||||||||||||||
Disiplin |
Minat |
Motivasi |
Perhatian |
Santun |
||||||||||||||||||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
5 |
4 |
3 |
2 |
1 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
5 |
4 |
3 |
2 |
1 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
||||
Dalam catatan nilai perilaku ditulis poin 1 sampai 5. Angka 1 menggambarkan sangat kurang, 2 berarti kurang, 3 sedang, 4 baik sementara 5 adalah tanda amat baik. Selanjutnya, angka akan ditotal hingga memberikan hasil final di kolom nilai.
Khusus siswa yang mendapatkan nilai kisaran 1-5, maka sudah dipastikan bahwa sikap siswa tersebut sangat kurang. Sedangkan nilai 6-10 dan 11-15 merupakan indikator sikap yang kurang dan sedang. Jika ada siswa yang nilainya seperti ini, para pendidik harus segera melakukan langkah.
Di sisi lain, poin 16-20 merupakan indikator sikap siswa yang baik dan 21-25 adalah sangat baik. Jika ada siswa yang sudah mencapai poin ini, maka para pendidik cukup mengawasinya saja agar tidak berubah di kemudian hari.
2. Penilaian Diri
Pada penilaian diri dalam penilaian sikap, instrumen yang digunakan merupakan teknik untuk mengukur kelebihan dan kekurangan sikap. Instrumen ini biasanya juga dapat dijadikan sebuah media untuk dapat menumbuhkan nilai kejujuran dan kesadaran bagi para peserta didik.
Lembar penilaian diri umumnya berisi beberapa butir soal yang memuat pernyataan-pernyataan yang dapat dipilih dengan jawaban YA atau TIDAK. Dengan metode ini, para peserta didik juga akan belajar untuk lebih jujur pada diri sendiri.
Secara umum, indikator dalam lembar penilaian siswa ini terdiri dari berbagai bagian. Adapun bagiannya adalah pernyataan sikap spiritual, tanggung jawab, jujur, disiplin, gotong royong, toleransi hingga sopan santun. Khusus untuk instrumen pernyataan sikap spiritual, inilah contoh formatnya:
No |
Pernyataan Sikap Spiritual |
TP |
KP |
SR |
SL |
1 |
Aku semakin yakin dengan Tuhan setelah belajar Ilmu Pengetahuan |
||||
2 |
Aku selalu berdoa sebelum dan sesudah berkegiatan |
||||
3 |
Aku selalu mengucapkan rasa syukur atas segala nikmat Tuhan |
||||
4 |
Aku selalu memberikan salam kepada semua orang |
||||
5 |
Aku selalu mengungkapkan keagungan Tuhan |
Kolom TP merupakan pertanda untuk Tidak Pernah, KD untuk Kadang-kadang, SR untuk sering sementara SL untuk selalu. Pada saat mengisi instrumen ini, siswa hanya harus mencentang bagian yang paling menggambarkan dirinya.
Umumnya, instrumen ini juga akan digabungkan dengan pernyataan sikap lain seperti tanggung jawab, jujur, disiplin, gotong royong, toleransi hingga sopan santun. Selanjutnya, para peserta didik akan menghitung dengan rumus untuk skor yang didapatkan siswa.
3. Penilaian Antar Teman
Selain menggunakan teknik observasi dan penilaian diri, evaluasi sikap juga dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian antar teman. Teknik ini merupakan penilaian yang dilakukan peserta didik kepada peserta didik lainnya. Semua akan saling menilai satu sama lainnya.
Hasil penilaian antar teman ini akan menjadi satu acuan bagi guru untuk menilai sikap dari peserta didik. Teknik ini juga bermanfaat untuk melihat sejauh mana sikap tenggang rasa, jujur hingga rasa menghargai antar sesama teman.
Pada dasarnya, penilaian dari para pendidik untuk peserta didik dapat memberikan dan membangun kesadaran dan kepedulian akan pentingnya nilai-nilai kehidupan. Dengan memperhatikan dan mengevaluasi sikap siswa secara rutin, para guru juga akan lebih mudah untuk menyampaikan materi.
Akhirnya, penilaian sikap merupakan sebuah kesempatan emas pendidik untuk dapat membangun dan mengembangkan siswa sesuai dengan minat dan bakat para siswa. Dengan memperhatikan hasil penilaian, para guru akan lebih mudah menentukan intervensi yang mendukung siswa.