Seorang perawat pasien virus corona di RS Persahabatan telah mendapatkan stigma dari lingkungan tempat tinggalnya. Mereka justru dinilai sebagai pembawa virus hingga terpaksa harus tinggal di rumah sakit lantaran diusir dari tempat kosnya.
1. Ketum Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Harif Fadhilah menjelaskan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan bahwa perawat tersebut sudah tidak lagi tinggal di kosnya. Hal ini terjadi usai warga mengetahui kalau perawat tersebut bekerja di rumah sakit yang merupakan rujukan pasien virus corona.
2. Harif menjelaskan bila pihak dari manajemen rumah sakit tengah berupaya untuk mencarikan tempat tinggal untuk perawat yang menjadi korban stigma dari masyarakat tersebut. Untuk sementara pihak manajemen RS tengah berupaya mencarikan tempat tinggal, perawat itu bisa transit.
3. Harif menyatakan bahwa untuk sementara ini, laporan mengenai stigma warga itu baru diterima dari perawat di RS Persahabatan saja sedangkan untuk perawat di RS lainnya masih belum ada laporan kepada Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
4. Ia juga mengakui bahwa ada juga keluarga petugas medis yang mendapatkan stigma dari masyarakat namun berita tersebut belum terkonfirmasi secara pasti kebenarannya.
5. Tak cuma perawat di RS Persahabatan saja yang mengalami stigma tersebut, mahasiswa kedokteran yang ada di RS Persahabatan juga turut mengalaminya. Bahkan hingga ke dokter pun juga mengalami hal serupa.
6. Pihaknya pun merasa sangat kecewa dengan sikap yang ditunjukkan oleh masyarakat justru memberikan stigma negatif terhadap petugas medis dan menganggapnya sebagai pembawa virus.
7. Harif juga menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan edukas mengenai penyebaran virus corona yang bisa dihindari dengan melakukan physical distancing.