Pasti pernah bukan mendengar istilah strict parents atau mungkin beberapa orang terdekat juga memiliki kedua orang tua dengan tipe tersebut? Dalam hal ini sudah banyak sekali konten yang membahas mengenai orangtua strict parents. Bahkan banyak sekali dari berita atau konten tersebut menceritakan juga membahas bagaimana banyaknya kesulitan yang dirasakan. Tidak semuanya buruk, pahami betul alasan serta dampak yang diberikan terhadap hal tersebut.
Memang untuk semua orang tua, memiliki kewajiban dalam membimbing anak-anaknya juga memberikan arahan agar selalu dalam jalan baik. Dalam mengasuh anak dari kecil hingga besar pun, tugasnya juga tidak akan berhenti. Bahkan keduanya memiliki kewajiban untuk menjadi orangtua yang harus mengajarkan banyak hal kepada anaknya sehingga bisa disebut sebagai parenting. Dalam menjalankan hal tersebut, tidak jarang orang tua yang menganut paham strict parents dan banyak mengalami efek strict parents.
Dalam penjelasan secara psikologi, ungkapan tersebut juga tidak sedikit seringkali dikenal oleh banyak orang sebagai parenting mereka karena memiliki standar cukup tinggi, sehingga banyak sekali tuntutan untuk anaknya. Bahkan masih banyak sekali orangtua yang percaya, bahwa dalam mengasuh harus memberikan peraturan ketat agar anaknya bisa tumbuh dengan hebat.
Ciri-ciri Strict parents
Banyak sekali ciri-ciri bisa dilihat agar lebih mengenal apa itu orang tua strict dan bagaimana penanganannya. Berikut adalah ciri-ciri yang bisa terlihat:
Memberikan Banyak Tuntutan Namun Tidak Responsif
Jika membahas mengenai istilah tersebut, salah satu sifat khas yang dimilikinya adalah otoriter. Mereka akan cenderung memberikan banyak sekali tuntutan serta peraturan untuk anak, dimana akan mencakup semua hal berkaitan dengan kehidupan anak mereka nantinya. Bukan hanya dirumah saja, namun berlaku juga di tempat umum.
Untuk peraturannya sendiri, seringkali disampaikan secara verbal tidak tertulis. Bukan dengan cara memberitahukan saja, namun mereka sering kali menganggap serta menaruh harapan bahwa anaknya akan paham dan mengerti apa yang diinginkan tanpa harus di infokan.
Tidak Banyak Memberikan Kasih Sayang
Ciri-ciri strict parents lainnya yaitu mereka akan cenderung lebih dingin juga jauh dari anak-anak. Bahkan bisa dibilang bahwa hubungannya tidak dekat juga cenderung lebih kasar. Maka dari itu, salah satu ciri-ciri dari sifat tersebut adalah minimnya kasih sayang. Sering sekali mereka akan sering berteriak bahkan jarang dalam memberikan dukungan atau pujian.
Hal tersebut terjadi dikarenakan bagi mereka sikap disiplin akan lebih penting jika dibandingkan dengan rasa senang dalam pola mengasuh. Maka dari itu mereka cenderung lebih tegas akan peraturan. Mereka juga cenderung akan selalu ketat terhadap peraturan yang ada dan seringkali membuat anaknya merasa kurang nyaman.
Banyak Peraturan Bahkan Cenderung Berlebihan
Ciri lainnya dari sifat tersebut adalah diterapkannya banyak sekali peraturan pada anak bahkan dinilai berlebihan bagi banyak orang. Salah satunya yaitu adanya batasan jam keluar serta adanya susunan kegiatan khusus dimana harus dilakukan oleh si anak setelah sekolah. Hal inilah membuatnya merasa terkekang dan tidak bebas.
Anak merasa tidak nyaman dikarenakan adanya tuntutan harus mampu serta mau tidak mau mengikuti apa yang diminta oleh orang tuanya.akan lebih baik, jika peraturan dibuat hanya sedikit, namun konsisten dengan sudah berjalan.
Terkadang Memberikan hukuman Fisik
Salah satu sifat buruk yang dimiliki oleh strict parents adalah tidak jarangnya memberikan hukuman secara fisik pada anak. Saat mereka dinilai tidak mengikuti atau melanggar peraturan yang ada, biasanya akan dilakukan hukuman fisik seperti memberikan pukulan, menarik telinga serta hukuman lainnya. Cara tersebut dinilai wajar, dikarenakan anak tidak dapat memenuhi ekspektasi yang diinginkan dan bentuk rasa kekecewaan oleh orangtua.
Anak Tidak Diberikan Pilihan
Sifat tidak sukai lainnya adalah memiliki sifat otoriter, yaitu sang anak tidak diberikan sebuah pilihan atau memilih. Keputusan yang dimiliki oleh anak merupakan keputusan yang sudah dipilih oleh mereka, sehingga tidak dapat diubah sedikitpun. Opini yang diberikan oleh si kecil juga tidak dapat dibantah atau diterima. Hal ini membuat si anak tidak dapat melakukan negosiasi atau tidak dapat menentukan pilihan yang dimilikinya.
Tidak Percaya Dengan Anak Sendiri
Pola pengasuhan yang juga berbeda dengan lainnya adalah bersifat otoriter. Umumnya anak tidak dipercaya, sehingga tidak akan ada peluang untuk mereka agar bisa membuat keputusannya sendiri. Strict parents juga tidak akan memberikan kesempatan pada anaknya, yaitu anak tidak bisa memberikan pembuktian bahwa dirinya mampu untuk membuat sebuah keputusan dengan baik berdasarkan opini dan keyakinannya.
Seringkali Membuat Anak Malu
Pola pengasuhannya juga dianggap buruk adalah tidak akan pandang bulu. Saat dirinya sudah memperingatkan si anak bahwa dirinya melakukan hal salah, biasanya akan mempermalukan si anak secara sadar atau tidak sadar. Tujuan tersebut dilakukan untuk memberikan efek jera atau memberitahukannya bahwa apa yang dilakukannya salah dan tidak untuk diulangi.
Bukannya memberikan dukungan agar memiliki rasa percaya diri, namun justru dengan cara mempermalukan anak membuatnya semakin merasa bersalah. Harapan tersebut berbanding terbalik dengan hasil yang diinginkan, justru hanya memper buruk suasana saja.
Awal Mula Orangtua Menjadi Strict parents
Mengapa seseorang bisa menerapkan gaya otoriter tersebut dalam sistem pengasuhan sang anak? Hal tersebut sangat penting diketahui, bahwa hal ini bukan hanya semata-mata sengaja untuk terjadi. Ada banyak hal yang menjadi pemicunya, yaitu:
Mengalami Hal Sama
Sudah dijelaskan dalam sebuah studi, bahwa salah satu faktor utama membuat orangtua melakukan hal demikian adalah dikarenakan adanya pengalaman yang sama. Ini artinya bahwa orang tuanya terdahulu pun menerapkan gaya otoriter dalam pengasuhan. Hal tersebut membuat anak-anaknya saat dewasa terbiasa untuk menerapkan ola asuh sama, seperti yang dilakukan oleh orang tuanya terdahulu.
Memiliki Sifat Kurang Menyenangkan
Setiap orang tentunya memiliki kepribadian yang berbeda juga unik. Bahkan ada beberapa orang dengan sifatnya yang cenderung ramah juga menyenangkan, namun beberapa orang memiliki sifat sebaliknya. Orang-orang memiliki kepribadian kurang menyenangkan cenderung sulit untuk memiliki rasa empati kepada orang lain. Bahkan pikirannya pun seringkali negatif. Ini juga yang membuatnya sulit untuk membangun hubungan baik dengan sang anak.
Sifat Neurotisme Tinggi
Alasan lain membuat strict parents terbentuk adalah kecenderungan terhadap sifat neurotisme tinggi. Neurotisme adalah kepribadian yang sudah menyangkut dengan stabilnya emosi dimiliki, rasa cemas, ragu hingga banyaknya perasaan negatif muncul salah satunya depresi. Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa mereka memiliki sisi keras dan cenderung memiliki sisi negatif.
Penting untuk diketahui bahwa pengertian strict parents serta penyebabnya sangat penting diketahui. Memang sosok tersebut merupakan seseorang yang tidak pernah atau bahkan jarang menunjukan sisi kasih sayangnya, namun mereka tetap menyayangi anaknya serta selalu menginginkan semua hal baik di hidup anaknya. Dalam menangani sifat kerasnya, cobalah agar menghindari berbagai perdebatan mungkin terjadi. Dengan mengurangi segala pertikaian, akan membuat hatinya melembut dan melupakan sisi keras yang dimilikinya.