Setelah menjadi viral di sosial media, akhirnya beberapa guru di Garut memutuskan untuk melaporkan seorang pria beriisial DI karena dinilai telah menghina profesi guru lewat unggahannya.
DI diketahui telah mengunggah sebuah postingan yang membicarakan tentang 'Makan Gaji Buta' lewat akun Facebook miliknya. Kasus pelaporan ini pun telah ditangani oleh Polres Garut.
Plh Kassubag Humas, Polres Garut, Ipda Muslih Hidayat menjelaskan bahwa perwakilan guru itu sudah melaporkan DI secara resmi ke Polres Garut. Mereka telah melaporkan DI ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Garut.
Muslih Hidayat menjelaskan bila laporan dari guru-guru tersebut sudah ditangani oleh Satreskrim Polres Garut. Penyidik pun tengah mendalami perihal kasus yang dilaporkan ini.
Alasan dari para guru melaporkan DI lantaran statusnya di Facebook yang mengatakan bahwa guru makan gaji buta selama masa pandemi virus corona ini. DI menulis kalau pemerintah memberikan gaji buta terhadap para guru karena sekolah diliburkan. Ia menilai bahwa guru seharusnya tak diberikan gaji supaya kelaparan.
Sontak saja, status tersebut langsung dihujani komentar oleh para netizen yang melihatnya. Mayoritas dari mereka memberikan hujatan terhadap DI yang dianggap kelewatan.
Sebenarnya DI telah diundang di Kantor PGRI Garut. Pelaku pun juga telah memberikan klarifikasi dan mengucapkan permohonan maaf. Namun, sayang sekali karena permintaan maaf itu dianggap masih belum cukup.
Kericuhan juga diketahui sempat terjadi karena banyak guru-guru yang merasa kesal hingga ingin menghakimi DI di lokasi. Kini, DI harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum.